Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memberi peringatan waspada terhadap banjir rob yang kemungkinan terjadi di pesisir Jakarta. Pelaksana tugas Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan peringatan itu berdasarkan analisis informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Akibat adanya fenomena pasang maksimum air laut, bersamaan dengan fenomena supermoon yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta," kata Isnawa dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 15 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Informasi tersebut berdasarkan pantauan Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok tentang peringatan dini banjir pesisir (rob) tanggal 14 - 21 November 2024. Masyarakat di sejumlah wilayah kelurahan dan kecamatan di Jakarta Utara diimbau agar mengantisipasi dampak banjir rob.
"Wilayah pesisir utara DKI Jakarta seperti di Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru dan Muara Angke, diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut yang berpotensi terjadinya banjir pesisir," kata Isnawa.
Sebelumnya, BMKG memperkirakan fenomena supermoon akan terjadi tanggal 16 November 2024, yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum dan memicu banjir rob. Direktur Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di sejumlah wilayah pesisir Indonesia.
Wilayah yang berpotensi banjir rob itu di antaranya pesisir Kepulauan Riau, pesisir Sumatera Barat, pesisir Lampung, pesisir Banten, pesisir Jakarta, pesisir utara Jawa Tengah, pesisir Jawa Timur, pesisir Nusa Tenggara Timur, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Kalimantan Timur, dan pesisir Papua.
Banjir rob bisa berdampak terhadap masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti bongkar muat kapal, aktivitas di pemukiman, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat. "Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut," kata Eko, Rabu, 13 November 2024.