Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perangkat lunak Canva meluncurkan brand campaign lokal pertamanya di Indonesia dengan 'Canva-in Aja'. Head of Marketing for Southeast Asia and Latin America Canva Ruoshan Tao, mengatakan, peluncuran ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam menjangkau dan mengedukasi berbagai segmen komunitas di Indonesia melalui beragam prakarsa pemasaran terintegrasi khas lokal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kampanye ini didasari pesan sederhana bahwa Canva ditujukan bagi siapa pun yang mencari platform komunikasi visual yang mudah digunakan, bergaya lokal, dan kolaboratif, platform yang menjembatani kreativitas dan produktivitas," kata Ruoshan dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indonesia merupakan pasar terbesar ketiga di dunia bagi Canva, setelah Amerika Serikat dan Brasil. Banyak guru dan siswa di Indonesia menggunakan Canva setiap hari untuk berkomunikasi dengan efektif lewat media visual.
Canva melihat sektor pendidikan tetap menjadi area fokus utama platform ini di Indonesia. Komunitas Canva di sektor ini terdiri dari sekitar 77 ribuan guru yang mengajar sekitar 2,3 juta murid.
"Komunitas Indonesia kami nan dinamis telah berulang kali menunjukkan betapa mereka paham akan keunggulan komunikasi visual dan percaya bahwa Canva dapat diandalkan untuk mengubah ide-ide kreatif mereka menjadi kenyataan, baik itu mahasiswa, pekerja profesional, ataupun pengusaha," ujar Ruoshan.
Brand campaign ‘Canva-in Aja’ menyoroti fitur-fitur yang paling banyak digunakan oleh komunitas Canva di Indonesia, yaitu: Docs, Papan Tulis (Whiteboard), dan Presentasi (Presentations), serta kebutuhan desain khusus untuk usaha kecil. Perkenalan ini dikemas dalam iklan yang menampilkan berbagai skenario yang mengisahkan Canva sebagai perangkat lunak yang menjembatani jarak antara kreativitas dan produktivitas.
Iklan-iklan ini akan ditayangkan melalui berbagai platform streaming video seperti YouTube, Vidio, dan Viu—sebagai cerminan pendekatan pemasaran terintegrasi. Iklan-iklan itu juga akan ditayangkan di beragam layar iklan, termasuk di stasiun MRT Dukuh Atas dan aplikasi Grab.