Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Tips Kaspersky Lindungi Organisasi dari Serangan DDoS

Distributed Denial of Service (DDoS) adalah jenis serangan siber yang bekerja dengan membanjiri infrastruktur digital.

15 April 2025 | 16.16 WIB

Ilustrasi serangan DDoS. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi serangan DDoS. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan siber jenis Distributed Denial of Service (DDoS) masih menjadi ancaman serius bagi berbagai organisasi, tidak hanya dari sisi teknis tapi juga dari segi reputasi dan operasional bisnis. Dalam menghadapi risiko ini, Kaspersky membagikan sejumlah langkah preventif yang dapat diterapkan organisasi agar tetap aman dari serangan DDoS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Distributed Denial of Service (DDoS) adalah jenis serangan siber yang bekerja dengan membanjiri infrastruktur digital, seperti situs web atau server, menggunakan permintaan dalam jumlah besar. Serangan ini bertujuan melampaui kapasitas sistem sehingga layanan tidak bisa diakses oleh pengguna yang asli.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Untuk melancarkan serangan, pelaku terlebih dahulu menyusupi berbagai perangkat dengan malware guna membentuk botnet—jaringan perangkat yang terinfeksi. Setelah botnet siap, penyerang mengirimkan instruksi ke bot untuk mulai mengirim permintaan secara simultan ke server target, hingga membuat layanan tidak bisa merespons lalu lintas normal.

Kaspersky mencatat bahwa dampak serangan DDoS tidak bisa dianggap enteng. Uang, waktu, hingga reputasi perusahaan bisa menjadi taruhannya. “Survei oleh Kaspersky mengungkapkan bahwa satu dari lima serangan DDoS dapat berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 April 2025.

Ia menambahkan bahwa hal ini menunjukkan betapa canggih dan berbahayanya serangan tersebut bagi semua organisasi.

Untuk memperkuat pertahanan siber, Kaspersky memberikan beberapa rekomendasi. Organisasi disarankan rutin memeriksa pengaturan sistem yang mencakup perangkat lunak, perangkat keras, server, dan jaringan untuk mengidentifikasi potensi risiko. Selanjutnya, seluruh teknologi yang digunakan harus selalu diperbarui agar memiliki patch keamanan terbaru.

Selain itu, penting untuk mengembangkan strategi pencegahan, deteksi, dan mitigasi serangan. Organisasi juga harus memastikan bahwa setiap pihak yang terlibat dalam rencana pertahanan memahami apa itu DDoS dan peran masing-masing.

“Dengan memahami pola dan karakteristik lalu lintas umum organisasi Anda, Anda dapat menetapkan dasar untuk lebih mudah mengidentifikasi aktivitas tidak biasa yang merupakan gejala awal serangan DDoS,” ujar Yeo.

Ia menegaskan bahwa di tengah dinamika politik saat ini, seluruh industri—bukan hanya sektor kritikal—perlu mempersiapkan diri. Kaspersky menyarankan agar setiap organisasi memiliki Rencana B dan postur defensif yang siap diluncurkan jika serangan terjadi. “Posisikan diri Anda untuk siap memulihkan layanan kritis dengan cepat dalam menghadapi serangan DDoS.” 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus