Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Awal tahun ini, seorang peneliti di Facebook berbagi beberapa statistik yang mengkhawatirkan dengan rekan-rekannya. Pengguna remaja dari aplikasi tersebut di Amerika Serikat telah menurun 13 persen sejak 2019, dan diproyeksikan turun 45 persen selama dua tahun ke depan, mendorong penurunan keseluruhan pengguna harian di pasar iklan perusahaan yang paling menguntungkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Orang dewasa muda usia 20-30 tahun diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 4 persen dalam jangka waktu yang sama. Lebih buruk lagi, semakin muda usia pengguna, semakin sedikit rata-rata mereka secara teratur terlibat dengan aplikasi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Facebook kehilangan daya tarik generasi muda dengan cepat, atau lost generation. Masalah penuaan itu nyata,” tulis peneliti dalam memo internal.
Para peneliti ini juga memperkirakan bahwa, jika semakin sedikit remaja yang memilih Facebook seiring bertambahnya usia, perusahaan akan menghadapi penurunan pengguna muda yang lebih ‘parah’ daripada yang telah diproyeksikan.
Temuan tersebut, yang digaungkan oleh dokumen internal lainnya menunjukkan bahwa Facebook melihat basis pengguna yang menua sebagai ancaman eksistensial terhadap kesehatan jangka panjang bisnisnya. Facebook berusaha mati-matian memperbaikinya, jika tidak, itu akan membuat jejaring sosial berusia 17 tahun itu, untuk pertama kalinya, bisa kehilangan seluruh generasi.
Dokumen internal itu merupakan bagian dari pengungkapan yang dilakukan kepada Securities and Exchange Commission dan diberikan kepada Kongres dalam bentuk telah disunting oleh penasihat hukum Frances Haugen, mantan karyawan Facebook yang menjadi whistleblower. The Verge telah memperoleh versi editan yang diterima oleh Kongres.
Perjuangan Facebook untuk menarik pengguna di bawah usia 30 telah berlangsung selama bertahun-tahun sejak awal 2012. Namun, menurut dokumen itu, masalahnya telah berkembang lebih parah baru-baru ini. Dan taruhannya tinggi.
Meskipun awalnya terkenal sebagai situs jejaring untuk mahasiswa, para karyawan telah memperkirakan bahwa bertambahnya usia pengguna aplikasi—sekarang hampir 2 miliar pengguna setiap hari—memiliki potensi untuk semakin mengasingkan kaum muda, dan memotong generasi masa depan. Sekarang perusahaan tertarik untuk merayu kaum muda, bahkan pra-remaja ke aplikasi utamanya dan Instagram, dengan membentuk tim pemuda yang berdedikasi untuk melayani mereka.
Pada tahun 2017, media sosial besutan Mark Zuckerberg itu memulai debut aplikasi Messenger mandiri untuk anak-anak, dan versi Instagram untuk anak-anak yang baru-baru ini dibatalkan setelah anggota parlemen mengecam inisiatif tersebut.
THE VERGE | WALL STREET JOURNAL
Baca:
Facebook Hapus Video Presiden Brasil Sebut Vaksin Covid-19 Penyebab AIDS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.