Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Fitur Andalan Xiaomi HyperOS Dihapus Akibat Teguran Penyedia Konten Premium, ICT: Seharusnya Tidak Dilarang

ICT menilai fitur andalan Xiaomi HyperOS seharusnya tidak diprotes oleh penyedia konten premium. Simbol dari disrupsi teknologi 2.0.

14 Maret 2024 | 07.45 WIB

Xiaomi HyperOS (Gizmochina)
Perbesar
Xiaomi HyperOS (Gizmochina)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Information and Communication Technology Institute (ICT), Heru Sutadi, menyayangkan penghapusan salah satu fitur andalan HyperOS—kependekan dari Hyper Operating System—yang sebelumnya tersedia pada perangkat terbaru Xiaomi. Perusahaan perangkat elektronik asal Cina itu belakangan menghilangkan fitur pemutar musik otomatis di latar belakang yang sempat menonjol saat debut HyperOS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Langkah itu digadang-gadang sebagai imbas dari peringatan Google karena fitur HyperOS terkesan mencurangi layanan khusus, seperti YouTube Premium dan sejenisnya. “Pada akhirnya layanan berbayar akan jadi gratis seiring perkembangan teknologi. Seharusnya terobosan Xiaomi itu jangan dilarang,” kata Heru kepada Tempo, Kamis, 14 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum ada HyperOS, pengguna hanya bisa menikmati pemutar musik dan video di latar belakang—ketika gawai terkunci—setelah berlangganan konten berbayar, seperti YouTube Premium. Kendala antarmuka atau interface itu dihapus oleh teknologi operasi Xiaomi, namun akhirnya menimbulkan protes dari entitas eksternal, terutama penyedia konten premium.

Menurut Heru, era disrupsi sudah memasuki babak ke-2 atau 2.0. Jika disrupsi pertama berupa digitalisasi segala bentuk layanan, disrupsi berikutnya adalah peningkatan kemudahan untuk pengguna produk digital.

Produsen gawai, kata dia, sedang memasuki periode puncak untuk berkembang. Mereka yang menjadi pemain utama semestinya bisa menyediakan teknologi yang paling mudah, bahkan gratis. Konten premium umumnya dihasilkan dari teknologi yang lebih rumit, bila dibandingkan dengan teknologi penyokong layanan gratis.

“Jika sudah ada terobosan atau kemudahan untuk layanan premiun, sudah saatnya perusahaan digital mencari inovasi lain agar untung,” tutur Heru.

Proses editing foto, dia mencontohnya, dulunya merupakan layanan digital berbayar. Dengan pesatnya pengembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan atau AI, editing foto bisa dilakukan secara mandiri tanpa ongkos oleh pemilik gawai. “Masyarakat pasti akan mendapat kemudahan untuk layanan yang sebelumnya berbayar.”

Peluncuran HyperOS merupakan terobosan Xiaomi untuk menyingkirkan hambatan interaksi antar aplikasi. Manajemen berusaha mendongrak kinerja produk yang selama ini ditopang MIUI, perangkat interface Xiaomi generasi sebelumnya. HyperOS dikembangkan sejak 2017, di tengah gejolak teknologi internet of things (IoT) semakin marak.

 

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus