Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Friendster Kembali, Simak Asal-usul Media Sosial Ini

Friendster diperkirakan akan terlahir kembali. Situs web friendster.com sudah bisa diakses lagi

28 Januari 2024 | 16.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Halaman depan Friendster. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Friendster diperkirakan akan terlahir kembali. Situs web friendster.com sudah bisa diakses lagi. Setelah terbuka, halaman depan situs menunjukkan tampilan berwarna putih dengan beragam foto wajah orang. Di halaman itu tertera tulisan, "A New Era of Personalized Networking. Bringing it Back to the People. Rediscover the enchantment of the early social network era, now rejuvenated with a contemporary twist. Friendster is better than ever and for the people."

Tentang Friendster

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Friendster pernah menjadi media sosial yang paling populer. Friendster dibentuk oleh Jonathan Abrams pada 2002. Friendster boleh dibilang menjadi salah satu situs web jejaring sosial pertama. Dikutip Demystify Asia, Friendster berpusat di California, Amerika Serikat yang mulanya hanya situs jejaring sosial yang bertujuan memberikan kesempatan bagi orang untuk berkenalan dengan teman baru.

Media sosial Friendster bertujuan untuk tetap berhubungan dengan teman atau kenalan lama. Ini memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan anggota lain, menemukan acara dan merek baru, berbagi media dan konten online, serta mengikuti hobi

Puncak popularitasnya, Friendster memiliki lebih dari puluhan juta pengguna terdaftar. Kesuksesannya yang awal begitu menjanjikan membuat Google menawarkan 30 juta dolar Amerika untuk mengakuisisi pada 2003.

Namun, Friendster dengan cepat mulai merosot. Pada 2006, Friendster kehilangan sebagian besar popularitasnya di Amerika Serikat. Sebagian besar penggunanya berasal dari Asia Tenggara.

Pada 2009, Friendster diakuisisi oleh MOL Global, salah satu perusahaan Internet di Asia, seharga 26,4 juta dolar. Pada 2011, Friendster bertransformasi dari situs jejaring sosial menjadi platform permainan sosial. Fokus utamanya beralih dari bersosialisasi menjadi hiburan. Akun pengguna sebelumnya tetap tidak berubah, tetapi informasi pengguna seperti foto dihapus. Friendster memberikan waktu kepada penggunanya untuk mencadangkan data sebelum dihapus sepenuhnya.

Friendster ditutup dalam waktu beberapa tahun. Layanan dan situs web Friendster ditutup sepenuhnya pada 2015. Sejak tahun itu, Friendster sudah tak bisa diakses lagi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus