Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Google Cloud memperkenalkan empat inovasi kecerdasan buatan (AI) baru untuk membantu peritel mentransformasi proses pemeriksaan etalase di toko mereka. Inovasi ini juga akan menyempurnakan situs e-commerce mereka dengan pengalaman belanja online yang lancar dan alami bagi konsumen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Google Cloud juga telah mengumumkan inisiatif baru dengan Accenture untuk membantu peritel memodernisasi bisnis mereka dan memanfaatkan teknologi cloud, termasuk integrasi mendalam dengan platform ai.RETAIL oleh Accenture yang diadopsi secara luas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Megawaty Khie, Country Director Indonesia and Malaysia Google Cloud, mengatakan keadaan selama beberapa tahun terakhir telah mengubah lanskap ritel. “Kini peritel mencari cara baru untuk menjadi lebih efisien, lebih menarik minat pembeli, dan tidak terlalu terpengaruh oleh tantangan di masa depan,” kata Megawaty dalam keterangannya, Senin, 20 Maret 2023.
AI pengecekan etalase baru membantu peritel meningkatkan ketersediaan produk
Jika stok barang di toko habis, maka pelanggan akan mencarinya pada toko kompetitor. Misalnya, varian rasa selai dan susu dari satu merek saja bisa begitu banyak harus dicek satu demi satu dengan manual.
Google menjanjikan pratinjau secara global, solusi pemeriksaan etalase baru yang didukung AI dari Google Cloud dapat membantu retailer meningkatkan ketersediaan produk di etalase, memberikan visibilitas yang lebih baik tentang tampilan etalase yang sebenarnya, dan membantu mereka memahami bagian mana yang membutuhkan penyetokan ulang.
Dikembangkan dalam Vertex AI Vision Google Cloud dan didukung oleh dua model machine learning (ML)—pengenal produk dan pengenal tag—AI pemeriksa etalase memungkinkan peritel mengidentifikasi produk dari semua jenis, dalam skala besar. Pemeriksaan dapat dilakukan hanya berdasarkan fitur visual dan teks dari sebuah produk, lalu menerjemahkan data tersebut menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti. Peritel tidak lagi harus menghabiskan waktu, tenaga, dan investasi untuk pengumpulan data dan melatih model AI mereka sendiri.
AI mengubah pengalaman window shopping digital
Banyak orang yang iseng memantau web suatu produk untuk mencari inspirasi berbelanja atau apapun. Untuk membantu peritel menjadikan pengalaman penelusuran online dan penemuan produk lebih intuitif dan memuaskan bagi pembeli, Google Cloud telah memperkenalkan fitur penjelajahan baru yang didukung AI melalui Discovery AI untuk peritel. Kecanggihan alat ini menggunakan teknologi machine learning untuk mengoptimalkan urutan produk, misalnya produk mana yang pertama kali dilihat pembeli di situs e-commerce peritel setelah pembeli memilih kategori, seperti jaket wanita atau peralatan dapur.
Seiring waktu, AI mempelajari pemesanan produk yang ideal untuk setiap halaman di situs e-commerce menggunakan data historis, mengoptimalkan cara dan produk apa yang ditampilkan untuk akurasi, relevansi, dan kemungkinan dibeli. Fitur tersebut dapat digunakan di berbagai halaman situs e-commerce, mulai dari halaman penelusuran, merek, dan arahan, hingga halaman navigasi dan koleksi.
Hasil penelusuran yang lebih dikustomisasi dengan Machine Learning
Riset yang dilakukan oleh Google Cloud menemukan bahwa 75 persen pembeli lebih menyukai merek yang memberikan interaksi dan jangkauan yang dikustomisasi. Maka, untuk membantu peritel menciptakan pengalaman belanja online yang lebih lancar dan intuitif, Google Cloud telah memperkenalkan kemampuan kustomisasi berbasis AI baru yang menyesuaikan hasil yang diperoleh pelanggan saat mereka menelusuri dan menjelajahi situs retailer. Teknologi ini meningkatkan kemampuan fitur penjelajahan baru Google Cloud dan solusi Retail Search yang ada.
AI yang mendukung kemampuan kustomisasi baru adalah pengenal pola produk yang menggunakan perilaku pelanggan di situs e-commerce, seperti klik, keranjang, pembelian, dan informasi lainnya, untuk menentukan selera dan preferensi pembelanja.
AI meningkatkan laba peritel dengan rekomendasi yang lebih baik
Sistem rekomendasi produk sekarang menjadi komponen penting dari strategi e-commerce peritel mana pun karena alasan yang baik: penjualan ritel online diperkirakan akan mencapai lebih dari US$8 triliun pada tahun 2026. Namun, peritel telah lama mengalami kesulitan menentukan panel mana yang akan ditampilkan di situs web mereka, cara menyusunnya secara efektif, dan cara mengkoordinasikan konten yang relevan dan dipersonalisasi. Solusi Recommendations AI Google Cloud menggunakan Machine Learning untuk membantu peritel memberikan rekomendasi produk kepada pembeli mereka.
Peningkatan baru ke Recommendations AI dapat membuat properti e-commerce peritel menjadi lebih personal, dinamis, dan bermanfaat bagi pelanggan individu. Misalnya, fitur pengoptimalan tingkat halaman yang baru kini memungkinkan situs e-commerce untuk secara dinamis memutuskan panel rekomendasi produk yang akan ditampilkan kepada pembeli. Pengoptimalan tingkat halaman juga meminimalkan kebutuhan pengujian pengalaman pengguna yang intensif sumber daya, dan dapat meningkatkan keterlibatan pengguna dan tingkat konversi.
ai.RETAIL untuk Google Cloud
ai.RETAIL Accenture adalah solusi terintegrasi yang membantu peritel memanfaatkan data dan AI dengan lebih baik untuk mengoptimalkan sistem dan program umum, seperti akuisisi pelanggan, penetapan harga dan promosi, dan rantai pasokan. Peritel kini dapat menerapkan platform ai.RETAIL di Google Cloud, artinya platform ini diperluas ke infrastruktur tepercaya Google Cloud dan terintegrasi dengan berbagai produk dan kemampuan Google Cloud. Fitur dan manfaat baru dari solusi ini meliputi:
Analisis rantai pasokan terpusat: ai.RETAIL mencakup menara kontrol rantai pasokan yang didukung oleh Accenture's Intelligent Supply Chain Platform. Dengan integrasi yang lebih mendalam di seluruh produk Google Cloud seperti Looker dan BigQuery, pelanggan kini dapat mengatur data dengan lebih baik dan memberikan tampilan real-time dari metrik rantai pasokan terpenting mereka, termasuk pengadaan, logistik, inventaris, dan penjualan. Peritel kemudian dapat menjalankan simulasi "bagaimana jika", mengkalibrasi perkiraan permintaan, meningkatkan perencanaan inventaris, merumuskan strategi untuk segmentasi rantai pasokan, dan banyak lagi.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.