Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Awal minggu ini, sebuah laporan mengungkapkan bahwa Apple tengah menggarap model slim untuk seri iPhone 17 yang akan menggantikan varian Plus. Meskipun laporan tersebut menguraikan banyak kemungkinan spesifikasi ponsel baru ini, namun tidak menyertakan detail tentang sistem kameranya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kini, analis Apple ternama Ming-Chi Kuo telah mengungkap hal tersebut. Dikutip dari Gizmochina, menurut Kuo iPhone 17 Slim hanya akan memiliki satu kamera belakang. Jika bocoran tersebut benar, ini akan menjadi iPhone pertama dengan satu kamera di seri utamanya sejak iPhone 8.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kuo mengatakan Apple akan "menekankan desain faktor bentuk yang inovatif" dengan iPhone 17 Slim "ketimbang bersaing pada spesifikasi perangkat keras." Dengan kata sederhana, fokus yang jelas tampaknya adalah pada estetika dan portabilitas dibandingkan dengan model standar dan Pro.
Sisa bocoran tersebut sebagian besar mengonfirmasi rumor sebelumnya. iPhone 17 Slim diharapkan memiliki layar 6,6 inci dengan resolusi 1260×2740. Di balik kapnya, kemungkinan akan terdapat chip A19 yang merupakan versi lebih rendah dari A19 Pro yang diharapkan ada pada model Pro.
Namun, ada beberapa detail yang saling bertentangan. Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa iPhone 17 Slim akan memiliki rangka aluminium. Namun, Kuo mengatakan bahwa iPhone 17 Slim sebenarnya akan menggunakan titanium meskipun dengan kandungan yang lebih rendah daripada model iPhone 17 Pro dan Pro Max.
Bocoran Kuo juga berbeda pendapat mengenai modem. iPhone 17 Slim sebelumnya dikabarkan akan menggunakan modem Qualcomm sementara Kuo mengisyaratkan bahwa iPhone tersebut akan menggunakan chip 5G internal Apple.
Kuo juga berbagi informasi tentang alasan Apple menghentikan model iPhone Plus. Ia mencatat bahwa iPhone Plus saat ini hanya menyumbang sekitar 5-10 persen dari pengiriman iPhone yang kemungkinan memengaruhi keputusan tersebut. Langkah ini bisa menjadi pertaruhan yang berisiko bagi Apple, tetapi mungkin juga terbukti berhasil.