Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuka Program Studi (Prodi) S1 Rekayasa Keselamatan Proses (RKP) atau Safety Engineering. Menurut Kepala Departemen Teknik Mesin ITS, Atok Setiawan, Prodi ini yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prodi ini diluncurkan untuk merespon isu keselamatan teknis dan pekerja yang masih kurang diperhatikan. Karenanya, prodi ini diharap bisa menghasilkan profesional di bidang rekayasa keselamatan sangat dibutuhkan di masa depan. “Lulusan dari prodi RKP akan memiliki tingkat kesadaran yang tinggi terhadap keselamatan manufaktur maupun pekerja,” kata Atok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, prodi RKP masih berada di bawah naungan Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS). Selain mempelajari mata kuliah dari berbagai departemen di FTIRS, mahasiswa RKP juga akan diajarkan kemampuan manajerial.
Dalam hal teknis, mahasiswa RKP akan dibekali dengan kemampuan mengoperasikan perangkat lunak untuk merancang, mengoperasikan, memodifikasi, dan melakukan pemeliharaan yang berfokus pada keselamatan. Pada sisi nonteknis, mereka mendapat kemampuan manajerial seperti sistem manajemen keselamatan yang mempelajari regulasi keselamatan skala nasional maupun internasional.
Atok menambahkan ITS juga menyediakan laboratorium mekanika dan permesinan fluida untuk kepentingan pembelajaran mahasiswa RKP. Serta laboratorium pengukuran keandalan risiko dan keselamatan. “Kami juga menyediakan laboratorium simulator agar mahasiswa dapat menyimulasikan secara langsung operasional dari pembangkit listrik,” ujarnya.
Menurut Atok, ada perbedaan antara prodi RKP dengan prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Menurut dia, Prodi K3 berfokus pada bidang kesehatan para pekerja, sedangkan RKP bertujuan melahirkan lulusan yang mampu meninjau dan menginvestigasi proses keselamatan dari segi teknis. “Contohnya, jika terjadi ledakan pada sebuah industri, lulusan RKP mampu menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ledakan tersebut,” jelas Atok.
Lebih lanjut, lulusan RKP dinilai memiliki kesempatan besar berkarir dalam bidang industri, utamanya bidang pertambangan dan petrokimia. Selain itu, peluang untuk bekerja dalam instansi pemerintah juga terbuka lebar. “Lulusan RKP memiliki kesempatan kerja yang luas karena sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang industri,” tutur Ketua Laboratorium Pembakaran dan Sistem Energi ITS ini.
Selain itu, dia juga meyakinkan bahwa pembukaan prodi RKP ini telah melalui proses pertimbangan yang matang. Sehingga, kualitas pengajaran tidak perlu diragukan. Sebagai informasi, calon mahasiswa baru bisa mendaftar RKP melalui seleksi Mandiri Umum dan Kemitraan. Seleksinya dibuka 28 Mei hingga 16 Juni 2024.