Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang berfungsi untuk menunjukkan urutan waktu dalam suatu kalimat atau teks. Dalam bahasa Indonesia, konjungsi temporal membantu menjelaskan kapan suatu peristiwa atau tindakan terjadi, sehingga alur cerita atau informasi menjadi lebih runtut dan mudah dipahami.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Misalnya, kata-kata seperti sebelum, sesudah, ketika, dan selama termasuk dalam konjungsi temporal yang umum digunakan. Memahami penggunaan konjungsi ini penting, terutama dalam penulisan narasi dan deskripsi yang membutuhkan keteraturan waktu.
Pengertian Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang digunakan untuk menunjukkan hubungan waktu antara dua klausa atau peristiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Chaer (2009), konjungsi temporal berfungsi untuk menyatakan urutan waktu, baik yang menunjukkan waktu bersamaan maupun berturut-turut antara satu kejadian dengan kejadian lainnya.
Sementara itu, Kridalaksana (2008) menjelaskan bahwa konjungsi temporal tidak hanya menghubungkan dua kalimat, tetapi juga memberikan penanda waktu tertentu, misalnya "ketika," "sebelum," atau "setelah," yang menunjukkan kapan suatu peristiwa terjadi. Konjungsi ini penting dalam membangun struktur waktu dalam kalimat, sehingga membantu pembaca atau pendengar memahami kronologi peristiwa yang dibicarakan.
Fungsi Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal memiliki fungsi utama sebagai penghubung antar-kalimat atau antar-frasa yang menunjukkan hubungan waktu atau urutan peristiwa. Berikut adalah beberapa fungsi spesifik dari konjungsi temporal:
- Menunjukkan Urutan Waktu
- Menjelaskan Kapan Peristiwa Terjadi
- Menghubungkan Rentang Waktu
- Membantu Menyusun Kronologi Peristiwa dalam Narasi
- Menciptakan Transisi Antar-Kalimat yang Lebih Halus
Jenis-Jenis Konjungsi Temporal
1. Konjungsi Temporal Sederajat
Konjungsi temporal sederajat adalah kata hubung yang menghubungkan dua klausa yang memiliki kedudukan setara, di mana kedua klausa tersebut bisa berdiri sendiri dan tidak saling bergantung.
Berikut adalah beberapa contoh konjungsi temporal sederajat beserta penjelasan penggunaannya.
- Lalu
- Kemudian
- Selanjutnya
- Setelahnya
- Sebelumnya
- Sebelum itu
- Sehabis itu
2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat
Konjungsi temporal tidak sederajat adalah kata hubung yang menghubungkan klausa utama dengan klausa anak kalimat yang menunjukkan hubungan ketergantungan. Konjungsi ini biasanya digunakan untuk menggambarkan waktu yang lebih spesifik atau situasi yang lebih tergantung pada kejadian lain.
Berikut adalah penjelasan dan contoh kalimat untuk beberapa konjungsi temporal tidak sederajat.
- Sementara
- Ketika
- Semenjak
- Sejak
- Tatkala
3. Kesalahan Saat Menggunakan Konjungsi
Penggunaan konjungsi temporal sering kali mengalami kesalahan yang dapat mengurangi kejelasan kalimat atau menyebabkan kalimat menjadi tidak efektif. Berikut beberapa kesalahan umum dalam penggunaan konjungsi temporal serta cara menghindarinya:
- Tidak Tepat dengan Konteks Waktu
- Mengulang Konjungsi Temporal yang Sama dalam Satu Kalimat atau Paragraf
- Tidak Sesuai dengan Makna Urutan Waktu
- Tidak Menyelaraskan Konjungsi Temporal dengan Tenses
- Terlalu Banyak dalam Satu Kalimat Panjang
Contoh Kalimat Konjungsi Temporal
Berikut bagaimana penggunaan konjungsi temporal digunakan dengan kalimat sederhana hingga kompleks sekaligus:
1. Setelah makan, Rani langsung pergi ke sekolah.
2. Aku akan datang ketika kamu sudah siap.
3. Sebelum tidur, Adi selalu membaca buku.
4. Kita bisa berangkat setelah hujan berhenti.
5. Mereka tiba di rumah saat matahari terbenam.
6. Ketika musim hujan tiba, desa itu sering mengalami banjir, dan warga pun harus bersiap.
7. Setelah mereka memenangkan pertandingan, pesta perayaan pun digelar di rumah mereka.
8. Begitu acara dimulai, suasana ruangan menjadi ramai dan penuh antusiasme.
9. Saat kami sampai di lokasi wisata, cuaca cerah langsung menyambut kami.
10. Setelah diskusi berlangsung hampir dua jam, akhirnya kami sepakat untuk menyusun rencana baru.
11. Ketika mereka menyadari bahwa waktunya hampir habis, mereka mulai bekerja lebih cepat untuk menyelesaikan tugas tersebut sebelum batas waktu.
12. Setelah melalui berbagai tahapan seleksi, akhirnya ia diterima di universitas impian, dan keluarganya pun sangat bangga.
13. Begitu upacara penutupan berakhir, para peserta pun mulai membubarkan diri sambil berbincang tentang pengalaman mereka selama kegiatan tersebut.
14. Sejak pertama kali kami bertemu dalam rapat proyek, saya tahu bahwa kerja sama ini akan membawa hasil yang baik untuk tim kami.
15. Sesudah menjalani proses pelatihan selama berbulan-bulan, para peserta akhirnya siap menghadapi ujian akhir dan memperoleh sertifikat keahlian masing-masing.
Alisha Faradina, berkontribusi dalam artikel ini.