Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Kritik untuk Aplikasi Sirekap: Anak STM Tingkat Akhir juga Bisa Bikin

Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) untuk Pemilu 2024 bukanlah aplikasi yang canggih untuk ukuran anggaran yang didapat KPU.

29 Februari 2024 | 18.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang digunakan KPU untuk Pemilu 2024 bukanlah aplikasi yang canggih. Seharusnya, dengan anggaran yang didapat dari negara, Sirekap bisa hadir dengan kualitas yang lebih baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penilaian itu datang dari Chief Technology Officer atau CTO di Dattabot, Imron Zuhri, dalam diskusi bertajuk Sirekap dan Problematika Pemilu 2024 via zoom, Kamis, 29 Februari 2024. Dia menyatakan melihat Sirekap dari kacamata developer. "Jadi untuk penyelenggaraan Pilpres yang telah dianggarkan oleh negara, seharusnya bisa menghadirkan komponen yang lebih dari ini," kata Imron 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Imron merupakan praktisi digital sekaligus CTO Dattabot, sebuah perusahaan teknologi big data yang sudah berdiri sejak 2016 lalu. Dattabot memberikan solusi inovatif bagi kliennya, mulai dari perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Lembaga Keuangan, bahkan lembaga pemerintah.

Sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya, Imron menilai ada banyak kekurangan pada aplikasi Sirekap. Bahkan kendala ini sudah dilihatnya pada fase uji coba, dan ternyata dalam realisasinya tidak tampak kalau aplikasi ini sudah diperbaiki. "Saya bingung dari 2020 sampai 2024 permasalahannya kok masih sama," ucap Imron.

Lebih lanjut, Imron juga berpendapat kalau Sirekap KPU sekarang ini bisa dibikin pula oleh siswa tingkat akhir di sekolah kejuruan setingkat SMA. Sebab, menurutnya, kerumitan data dan programnya masih dalam taraf biasa dan tidak ada keunggulan.

Chief Technology Officer Dattabot, Imron Zuhri mengomentari Sirekap saat diskusi bersama The Indonesian Institute via zoom, Kamis, 29 Februari 2024. Dok: Tangkapan Layar

"Gak usah jadi mahasiswa, anak STM tingkat akhir juga bisa bikin aplikasi ini dalam versi yang lebih sederhana," katanya sambil menambahkan, "Bahkan OCR (Optical Character Recognition) dan OMR (Optical Mark Recognition) teknologinya banyak dan bisa dibeli juga." Dia mengomentari teknologi di balik hasil scan Sirekap yang banyak buram.

Sementara itu, Manager Riset Program The Indonesian Institut, Arfianto Purbolaksono, mengatakan bahwa keterbukaan data pemilu sangat penting untuk diperkuat supaya integritas KPU bisa dipertanggungjawabkan. 

Persoalan lainnya dari Sirekap, menurut Arfianto, pada sumber daya manusia yang menjadi penyelenggara pemilu 2024. "Seharusnya sebelum pemilu digelar, perlu diperiksa lebih dahulu SDM dan Sirekap ini, sebelum diimplementasikan di Pemilu 2024," kata Arfianto dalam diskusi yang sama.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus