Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Singapura - Chief Executive Officer Halfbrick, Shainiel Deo, mengatakan fokus menggarap pasar lokal menjadi salah satu kunci keberhasihan aplikasi miliknya. Alasannya, pengguna lokal yang mengunduh aplikasi merupakan salah satu sumber masukan terbaik bagi peningkatan performa aplikasi.
Baca: Tingkatkan Loyalitas Pelanggan, Aplikasi Pawoon Gandeng Ponta
"Pelajari pasar Anda terus-menerus," kata Shainiel dalam sambutannya di acara Google Playtime 2017, Singapura, 2 November 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Shainiel mengatakan pasar lokal membuat aplikasi di Google Play semakin sempurna. Mereka bakal memberikan ulasan yang kerap luput dari perhatian pengembang aplikasi. Pengembang aplikasi game Fruit Ninja itu mengatakan analisis terhadap pengguna dengan sasaran tertentu juga harus dilakukan berkelanjutan setelah aplikasi diluncurkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sentuhan pasar lokal, kata Shainiel, muncul pada semua aplikasi game yang dikembangkan Halfbrick. Selain Fruit Ninja, Halfbrick juga membuat aplikasi Jetpack Joyride dan Dan the Man. Di Google Play, Fruit Ninja sudah diunduh lebih dari 100 juta kali.
Playtime 2017 merupakan acara tahunan. Ini merupakan kali ketiga Google mengundang mitra pengembang aplikasi-aplikasi terbaiknya dari Asia Tenggara. Mereka berkesempatan berbagi pengalaman dan tip dengan sesama pengembang dan para petinggi Google Play agar sukses di ranah Android.
Senada dengan Shainiel, Co-Founder Touchten Games Rokimas Soeharyo juga menyarankan pengembang aplikasi tak mengabaikan pasar lokal. Rokimas mengatakan, di Touchten Games, tren pengembangan aplikasi berubah dari pasar global menjadi fokus menggarap pasar lokal.
Pada 2009, Rokimas menjelaskan, Touchten mengembangkan aplikasi game Sushi Chain dengan target audiens global. Namun, statistik menunjukkan pengguna setia Sushi Chain merupakan warga Jepang asli. Tim lantas memperbaiki aplikasinya dari ulasan yang diunggah pengguna untuk mempertahankan loyalitas pemain game Sushi Chain. "Sayang sekali kalau mereka dibiarkan begitu saja," kata dia.
Mulai 2013, Rokimas mengatakan Touchten Games memutuskan untuk fokus menggarap pasar Indonesia. Beberapa aplikasi yang dikembangkan yaitu Teka-Teki Saku dan Dagelan Puzzle.
Baca: Tamasia, Jual Beli Emas Lewat Aplikasi dengan Prinsip Syariah
Setelah pasar lokal dikuasai, Rokimas mengatakan pengembang aplikasi juga harus mempertimbangkan untuk menerima iklan. Tujuannya, agar usaha mereka berkesinambungan. Hanya saja, pengembang harus memilah cara kemunculan iklan supaya tak mengusik pengalaman pengguna aplikasi dimainkan.
LINDA HAIRANI