Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Apple memutuskan untuk memproduksi iPhone 12 mini berkemampuan 5G tahun ini. Dengan layar 5,4 inci, iPhone 12 mini ditargetkan untuk mereka yang lebih suka tidak harus memasukkan ponsel yang lebih besar di saku mereka, atau bagi mereka yang mau mengetuk sudut atas layar ponsel mereka dengan jari tanpa kesulitan menjangkaunya.
Baca:
4 Seri iPhone 12 Hadir di Indonesia, Bisa Dipesan Hari Ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, harga iPhone 12 mini yang lebih rendah (US$ 699 ke atas) membuatnya lebih terjangkau bagi mereka yang tidak mau menghabiskan begitu banyak uang untuk ponsel baru selama pandemi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun ada beberapa kekurangan iPhone 12 mini. Salah satu yang paling jelas adalah kapasitas baterainya yang lebih kecil, yaitu 2227mAh. Secara keseluruhan, sepertinya konsumen tidak tertarik untuk memiliki iPhone 5G yang dirampingkan.
Menurut MyDrivers, iPhone 12 mini adalah model paling kurang laku di antara empat varian iPhone 12. Tiga lainnya adalah iPhone 12, iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max.
Penjualan global iPhone 12 mini hanya menyumbang 6 persen dari total pendapatan yang dihasilkan oleh model iPhone 2020. Akibatnya, ada spekulasi dari perusahaan sekuritas AS JP Morgan bahwa Apple bakal menghentikan produksi iPhone 12 mini pada kuartal kedua.
William Yang, analis rantai pasokan Morgan, baru-baru ini memangkas perkiraan produksi iPhone 12 dan iPhone 12 mini masing-masing sebesar 9 juta dan 11 juta unit. Analis lain kini memperkirakan Apple akan meningkatkan produksi ponsel terbesar dalam seri iPhone 12, iPhone 12 Pro Max, sebanyak 11 juta unit. Versi itu mengusung layar 6,7 inci dan baterai dengan berat 3687mAh.
Sumber: PHONE ARENA