Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Mahasiswa KKN Unair Ajari Guru Susun Modul Kurikulum Merdeka Pakai AI

Integrasi AI diyakini dapat mempermudah para guru menyelesaikan kewajiban administrasi yang berkaitan dengan implementasi Kurikulum Merdeka.

17 Januari 2025 | 12.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Program kerja AI Sahabat Guru yang dibuat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata - Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga (UNAIR) di MI Nurul Ulum, Desa Gumeng, Kecamatan Bungah, Gresik. Dok. Unair

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya menghadirkan Program Kerja AI Sahabat Guru di Desa Gumeng, Kecamatan Bungah, Gresik, Jawa Timur. Tujuannya, membantu dan mempermudah guru-guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kurikulum Merdeka menuntut guru menyusun modul ajarnya sendiri dan capaian pembelajarannya. Hal ini dipandang menjadi tantangan baru bagi para guru dalam mendidik siswa, tak terkecuali guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Ulum di Desa Gumeng.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk membantu menghadapi tantangan itulah, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata - Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Unair membawakan program kerja AI Sahabat Guru ke Gumeng. Mereka menggandeng organisasi non-profit yang bergerak di bidang pendidikan, Kupuku Indonesia, sebagai mitra.

Albert Rafael, koordinator, menerangkan inovasi integrasi kecerdasan buatan (AI) yang diyakininya dapat mempermudah para guru menyelesaikan kewajiban administrasi yang berkaitan dengan implementasi Kurikulum Merdeka. Dia menunjuk penyusunan modul ajar berisi capaian pembelajaran (CP), tujuan pembelajaran (TP), serta alur tujuan pembelajaran (ATP) . 

“Dalam integrasi AI ke sekolah, kami memberikan terobosan baru dalam menyusun CP, TP maupun ATP dengan bantuan AI," katanya melalui keterangan tertulis, Jumat, 17 Januari 2025.

Tentunya, Albert menambahkan, untuk mendapatkan hasil yang spesifik diperlukan prompt yang tepat. "Workshop ini bertujuan agar guru lebih paham cara penggunaan prompt AI yang detail dan sesuai dengan kebutuhan,” katanya menambahkan. 

Dalam program kerja ini, para guru dikenalkan dengan beberapa platform digital yang menyediakan layanan AI seperti Perplexity, Chat GPT, dan Canva. Setelahnya, guru diajak untuk membuat prompt yang sesuai dengan modul ajar yang ingin dibuat dan implementasi modul dalam bentuk materi dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Canva untuk membuat presentasi.

Albert mengklaim kalau dalam program ini guru tidak hanya dikenalkan dengan AI untuk mencari materi apa saja yang akan disampaikan dalam pembelajaran. "Namun juga solusi dari permasalahan riil kondisi siswa di kelas yang kurang kondusif serta memberikan rekomendasi metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi yang ada,” katanya.

Menurut Albert, antusiasme guru sangat besar dalam mengikuti program ini. Pengenalan AI untuk memudahkan beban administrasi itu disebutnya disambut baik oleh para guru di MI Nurul Ulum. Respons positif itu ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan para guru.

“Beberapa guru menyampaikan betapa mudahnya dalam menyusun modul ajar menggunakan bantuan AI. Selain itu, banyak guru yang bersemangat untuk mengaplikasikan metode ini secara langsung di kelas,” tuturnya.

 

 

 

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus