Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Mana yang Lebih Hemat, Listrik Prabayar atau Listrik Pascabayar,?

Perbedaan listrik prabayar dan listrik pascabayar hanya terdapat pada sistem pembayaran. Sedangkan untuk tarif, potongan, dan biaya administrasi sama.

25 Juni 2021 | 19.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Meter prabayar (MPB) atau listrik prabayar (LPB). TEMPO/Abdi Purmono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Listrik merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan. Karena itu penghematan listrik juga perlu diperhatikan. Selain untuk menjaga sumber daya energi bumi yang semakin terbatas, penghematan listrik tentunya akan meringankan biaya tagihan listrik yang lumayan besar tiap bulannya. 

Terkait tagihan listrik, saat ini PLN hadir dengan trobosan baru yaitu penggunaan listrik prabayar atau sistem token dan penggunaan listrik pascabayar. Nah, apa sih perbedaan antara kedua jenis tagihan listrik tersebut dan mana yang lebih hemat?

Dilansir dari laman resmi pln.co.id, layanan listrik prabayar atau listrik pintar merupakan layanan pembayaran listrik yang dilakukan di awal atau sistem token, di manai para pelanggan bisa mengisi tekanan listrik yang sesuai dengan kemampuannya mulai dari 20 ribu sampai 100 ribu lebih.

Sedangkan layanan listrik pascabayar merupakan layanan pembayaran listrik yang dilakukan pada akhir bulan. Di mana pada sistem ini para pelanggan dibebaskan memakai terlebih dahulu energi listrik yang dibutuhkannya kemudian pembayarannya disesuaikan dengan energi listrik yang digunakannya pada akhir bulan.

Nah, bicara soal lebih hemat mana listrik token atau pascabayar., banyak orang yang mengatakan bahwa penggunaan listrik prabayar jauh lebih hemat dari pada pascabayar. Namun, pada kenyataannya tidak seperti itu, baik kedua jenis penggunaan listrik tersebut memiliki keunggulan dan kerugiannya masing-masing.

Misalnya, pada penggunaan listrik prabayar penggunannya dapat mengontrol pemakaian listrik tiap harinya. Namun akan direpotkan dengan pengisian daya dan waktu tengah malam apabila token listrik tiba-tiba habis.

Sedangkan pada listrik pascabayar para pengguna tidak akan direpotkan oleh pengisian voucher listrik dan tidak khawatir token listrik akan habis. Namun, perlu diingat apabila pemakaian melampaui batas, tagihan bisa membengkak seketika.

Akan tetapi pada kenyataannya perbedaan keduanya hanya terdapat pada sistem pembayaran, sedangkan untuk tarif, potongan, dan biaya administrasi sama saja. Misalnya, pelanggan listrik prabayar golongan R-1 900 VA tarif listriknya Rp 1.325/kWh atau kilo Watt Hour.

Adapun biaya abodemen atau biaya berlangganan listrik pasca bayar untuk golongan R-1 900 VA tarifnya juga sama Rp 1.325/kWh. Sedangkan untuk biaya administrasi dan pajak penerangan jalan atau PPJ juga akan dikenakan baik itu saat membeli voucher listrik pulsa atau saat membayar tagihan di akhir bulan.

SABAR ALIANSYAH PANJAITAN

Baca juga: 2 Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus