Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Digital

Mengenal Perusahaan Startup, Cara Kerjanya?

Apa sebenarnya perusahaan startup ini dan cara kerjanya sama dengan perusahaan konvensional lainnya?

30 Mei 2022 | 21.41 WIB

Ilustrasi startup. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi startup. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Saat ini mungkin Anda sering mendengar perusahaan startup. Apa sebenarnya perusahaan startup ini? Apakah cara kerjanya sama dengan perusahaan konvensional lainnya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kata startup berasal dari serapan dari Bahasa Inggris yang berarti bisnis yang baru saja dirintis atau bisnis rintisan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip dari Forbes, startup adalah perusahaan rintisan yang didirikan untuk mengembangkan produk atau layanan yang unik, membawanya ke pasar dan membuatnya tak tergantikan bagi pelanggan.

Startup biasanya dipimpin oleh satu atau beberapa pengusaha yang tertarik untuk menjawab permintaan pasar melalui penciptaan produk atau layanan baru.

Sebuah startup berakar dari inovasi yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan produk yang ada atau menciptakan barang dan jasa yang baru. Beberapa startup yang terkenal yaitu Facebook, Amazon, Apple, Netflix, dan Google.

Umumnya, cara kerja startup hampir sama dengan perusahaan konvensional lainnya.

Cara kerjanya terdiri dari sekelompok karyawan yang bekerjasama untuk menciptakan produk yang akan ditawarkan dan dibeli oleh pelanggan. Namun yang membedakan perusahaan startup dengan perusahaan konvensional lainnya ialah dari segi cara menjalankan usahanya.

Dikutip dari indeed.com, faktor lain yang membedakan startup dengan perusahaan lain ialah kecepatan dan pertumbuhannya.

Startup bertujuan untuk membangun ide dengan sangat cepat. Seringkali, sebuah startup akan memulai dengan kerangka dasar produk yang disebut produk minimal yang layak (MVP), yang akan diuji dan direvisi hingga siap dipasarkan.

Tahap awal pendanaan startup terbatas pada mereka yang memiliki kantong besar. Orang-orang yang termasuk kategori tersebut disebut investor terakreditasi, karena Securities Exchange Commission (SEC) percaya bahwa pendapatan tinggi dan kekayaan bersih mereka membantu melindungi mereka dari potensi kerugian.

Startup umumnya mengumpulkan uang melalui beberapa putaran pendanaan:
1. Ada babak penyisihan yang dikenal sebagai bootstrap, ketika para pendiri, teman dan keluarga mereka berinvestasi dalam bisnis ini.
2. Setelah itu muncul pendanaan awal dari apa yang disebut “angle investors”, yaitu individu-individu kaya raya yang berinvestasi di perusahaan tahap awal.
3. Kemudian, ada putaran pendanaan Seri A, B, C dan D. Sebagian besar putaran pendanaan tersebut dipimpin oleh perusahaan modal ventura yang menginvestasikan puluhan hingga ratusan juta dolar ke dalam perusahaan.
4. Setelah itu barulah sebuah startup dapat memutuskan untuk menjadi perusahaan publik dan membuka diri melalui Initial Public Offering (IPO), yaitu akuisisi oleh Special Purpose Acquisition Company (SPAC) atau pencatatan langsung di bursa saham.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus