Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah absen selama delapan tahun sejak peluncuran terakhirnya pada 2017, Motorola akhirnya kembali ke pasar Indonesia pada Selasa, 18 Februari 2025. Kembalinya Motorola ini ditandai dengan peluncuran produk terbaru, Moto G45 5G.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam acara peluncuran itu, Country Head Motorola Indonesia Bagus Prasetyo menyebut periode hilangnya Motorola sebagai fase hiatus. Kini, perusahaan telah kembali dengan membawa strategi yang diklaim cocok untuk Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Alasan pertama, karena kami melihat bahwa pasar Indonesia itu sangat penting untuk kami, ditandai dengan pasar yang terus berkembang dalam industri smartphone dan kami melihat ini sebagai suatu potensi yang besar,” kata Bagus di Jakarta, Selasa.
Bagus mengatakan Motorola ingin berkontribusi lebih pada perkembangan lanskap smartphone di Indonesia. Motorola juga berkomitmen untuk terus memberikan inovasi terbaik. “Kembali lagi saya katakan bahwa inovasi teknologi merupakan hal yang penting bagi satu produk atau satu brand untuk bisa survive, untuk bisa grow, dan untuk bisa memberikan yang terbaik untuk komunitas lokal di sekitarnya,” tuturnya.
Selain itu, menurut pernyataan perwakilan Kementerian Perindustrian, industri smartphone Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun, yang dianggap sebagai kekuatan dan potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi.
Motorola, yang sudah eksis lebih dari 95 tahun, kini meredefinisi desain produknya untuk lebih sesuai dengan pasar Indonesia. “Maka dari itu, pada hari ini ditandai dengan Moto G45 5G, kami kembali ke Indonesia dengan lebih kuat,” kata Bagus. Menurut dia, Motorola memilih untuk meluncurkan Moto G45 5G pertama kali di Indonesia karena melihat potensi besar pada segmen harga Rp 2-3 jutaan.
Sementara Marketing Head Motorola Asia Pacific Shivam Ranjan mengungkapkan lima pilar yang akan mereka fokuskan untuk mencapai pangsa pasar yang lebih besar di Indonesia. Pilar pertama adalah pendekatan ‘local for local’ dan menjalin kemitraan. Ranjan menuturkan pentingnya kolaborasi dengan mitra global seperti Pantone dan Bose, serta mitra lokal untuk memberikan nilai lebih bagi konsumen.
Pilar kedua adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) melalui Moto AI, yang memberikan pengalaman berbeda bagi pengguna melalui berbagai fitur inovatif. Selanjutnya, pada pilar ketiga, Ranjan menyoroti pentingnya 5G di Indonesia, dengan proyeksi penerapan 5G yang terus berkembang. Motorola, yang menjadi perusahaan pertama yang membuat panggilan 5G global pada 2019, berkomitmen untuk memberikan pengalaman 5G terbaik.
Pilar keempat adalah fokus pada pengalaman premium di sektor ritel, dengan menyediakan perangkat yang dapat dirasakan langsung oleh pelanggan di toko. Terakhir, Ranjan menekankan pentingnya meningkatkan layanan pelanggan di seluruh Indonesia. Kelima pilar ini diyakini akan membedakan Motorola dan memperkuat posisinya di pasar Indonesia.