Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski sedikit terlambat, Indonesia akhirnya bisa menikmati jaringan telekomunikasi 4G Long-Term Evolution (LTE). Kehadiran teknologi ini mampu mengubah kebiasaan orang dalam menggunakan alat komunikasi. Sementara dulu voice dan SMS menjadi primadona, kini trafik data lebih dominan.
Para operator pun seperti tak mau ketinggalan dan berlomba untuk menyuguhkan layanan teknologi 4G LTE terbaik bagi para pelanggan mereka, sebut saja Bolt, XL, Telkomsel, Indosat, dan Smartfren. Bolt merupakan operator pertama yang menghadirkan teknologi 4G LTE di Tanah Air.
Hanya, berbeda dengan operator lain, layanan Bolt sebatas konektivitas data. Pengguna tak bisa memakainya untuk menelepon. Meski begitu, Bolt tetap memasarkan ponsel pintar dengan fitur dual SIM. Satu slot untuk koneksi data 4G, lainnya untuk menelepon dengan kartu operator lain.
Salah satu ponsel pintar Bolt yang baru diluncurkan adalah Bolt PowerPhone E1. Ponsel ini buatan ZTE dengan kode produksi Blade Q Lux. Dijual seharga Rp 999 ribu, ponsel ini memang ditujukan bagi pasar kelas menengah dan mereka yang baru mengenal ponsel pintar atau biasa disebut entry level.
Meski harganya relatif terjangkau, teknologi yang diusungnya luar biasa, yaitu telah dibenamkannya teknologi 4G LTE. Memang, di pasar Tanah Air, ponsel murah dengan teknologi tersebut bukan monopoli Bolt. Smartfren juga meluncurkan ponsel serupa, yakni Andromax Ec dan dan Es, dengan harga tak beda jauh.
Dalam dua pekan terakhir, Tempo sempat mencoba ponsel dengan bentang layar 4,5 inci dengan resolusi 480 x 854 piksel dan kerapatan 218 piksel per inci. Meski harganya di bawah Rp 1 juta, ponsel ini tak terlihat ringkih. Bahkan, saat digenggam, terasa cukup solid.
NILAI PLUS
Tentu harga yang terjangkau menjadi kelebihan ponsel pintar ini. Sementara sebelumnya untuk menikmati teknologi 4G LTE dibutuhkan ponsel premium dengan harga selangit, sekarang semua orang bisa merasakan Internet cepat. Bisa dibilang Bolt PowerPhone E1 adalah ponsel 4G termurah pada saat ini.
Seperti telah disebutkan di atas, ponsel ini dilengkapi dengan dual slot kartu SIM. Sayangnya, hanya satu slot yang bisa berjalan di frekuensi 4G. Sedangkan slot lainnya hanya bisa menjalankan teknologi 3G. Ketika Tempo mencoba memasukkan kartu 4G dari Telkomsel di slot kedua, sinyal yang didapat tetap 3G.
Dari segi tampilan, Bolt PowerPhone E1 tak berbeda dari ponsel pintar Android One yang diluncurkan pada tahun lalu. Bahkan user interface-nya mirip milik Android One dengan sedikit perubahan di sana-sini. Meski ponsel ini terasa berat, bahan plastik yang membalut tubuhnya terasa cukup solid.
Untuk dapur pacu, ZTE membenamkan prosesor Qualcomm Snapdragon 410 dengan cip grafis Adreno 306 dan total RAM sebesar 1 gigabita. Adapun memori internal yang disediakan adalah 8 gigabita dan bisa ditambah menjadi 32 gigabita berkat adanya slot kartu memori eksternal.
Yang menarik, selain sebagai ponsel pintar, PowerPhone E1 dapat dijadikan wireless modem. Dengan fitur tethering dan portable hotspot, ponsel ini bisa berbagi akses Internet. Menggunakan sebuah laptop, Tempo mencoba koneksi Internet melalui ponsel ini. Hasilnya cukup kencang.
Memakai aplikasi yang ada di Speedtest.net, koneksi 4G LTE yang didapat mencapai 16 bit per detik untuk mengunduh di wilayah Bintaro. Sedangkan ketika uji coba dilakukan di daerah Palmerah Barat, kecepatan yang didapat menurun hanya 8 bit per detik.
Sedangkan untuk berselancar di dunia maya atau menonton video streaming melalui YouTube, tak ada kendala sama sekali. Menonton video pun lancar tanpa ada buffering. Adapun sistem operasi yang menjalankannya sudah versi terbaru, yakni Android 5.0.2 Lollipop.
NILAI MINUS
Kamera utama 5 megapiksel dapat menghasilkan foto yang cukup bagus di luar ruangan. Tapi, ketika digunakan di ruang minim cahaya, mulai muncul masalah. Terlihat noisy dan warna cenderung keabu-abuan. Untuk menemukan titik fokus dengan cepat juga bermasalah. Akibatnya, foto menjadi kabur.
Layar yang masih belum menggunakan teknologi in-plane switching (IPS) juga membuat sudut pandang menjadi terbatas. Ketika layar menampilkan warna putih, tak ada masalah. Tapi ketika warna lebih gelap atau lebih bervariasi ditampilkan, akan terasa kelemahan layar tanpa teknologi IPS ini.
Bagi penyuka game berat, jangan berharap dapat menjalankannya di ponsel ini. Lagi pula, PowerPhone E1 ini lebih diutamakan untuk pemakaian dasar sebuah ponsel pintar plus konektivitas jaringan Internet yang kencang berkat adanya teknologi 4G LTE.
KONKLUSI
Sebagai ponsel pintar yang sudah dibenamkan teknologi 4G LTE dengan harga terjangkau, PowerPhone E1 bisa menjadi ponsel pilihan yang bagus untuk teman berselancar di dunia maya. Menonton video streaming pun tak ada masalah berkat koneksi 4G. Fitur dasar dari sebuah ponsel pintar ada di ponsel ini.
Tapi, jika Anda mencari ponsel pintar 4G LTE yang bisa melakukan berbagai tugas lebih dari sekadar fitur dasar sebuah ponsel pintar, Bolt PowerPhone E1 bukanlah pilihan yang tepat. Ada banyak ponsel pintar dengan pilihan fitur lebih komplet di luar sana, tentu dengan harga yang lebih mahal. FIRMAN ATMAKUSUMA
SPESIFIKASI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo