Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

DeepSeek vs ChatGPT, Mana Chatbot AI yang Lebih Canggih? Ini Hasil Pengujian Ringkas Tempo

Tempo menjajal chatbot AI ChatGPT dan DeepSeek dengan menggunakan perintah yang sama. Simak perbandingan hasilnya.

30 Januari 2025 | 12.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi DeepSeek dan ChatGPT. Dok. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia teknologi tengah digemparkan dengan kehadiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) baru dari Cina, DeepSeek. Banyak pengguna yang membandingkannya dengan chatbot milik OpenAI, yakni ChatGPT.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada pembukaan Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2025, DeepSeek memperkenalkan model sumber terbuka terbarunya, yakni DeepSeek-R1. Model ini menandai terobosan besar dengan penggunaan pembelajaran mendalam (deep learning) murni.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DeepSeek mengklaim bahwa dalam tugas matematika, pengkodean, dan penalaran bahasa alami, performa DeepSeek-R1 sebanding dengan model-model terkemuka dari laboratorium riset AI global seperti OpenAI. Tempo menjajal keduanya dengan menggunakan perintah atau instruksi yang sama. 

Secara keseluruhan, kedua chatbot AI memiliki keunggulannya masing-masing. Simak perbandingan chatbot DeepSeek dan ChatGPT dengan 6 instruksi yang sama:

1. Cara Merespons

Saat digunakan pertama kali, DeepSeek dan ChatGPT sama-sama cepat memberikan respons. DeepSeek terlihat lebih ramah dan tidak terlalu menggunakan bahasa mesin, serta sering menggunakan emoji di akhir kalimat. Namun server DeepSeek seringkali menunjukkan “busy” dan meminta untuk mencoba lagi nanti. 

Selain itu, Kedua chatbot tahu bahwa hari ini adalah 30 Januari 2025, namun data mereka tidak real-time. Ketika ditanya siapa presiden Indonesia saat ini, keduanya menjawab dengan nama Joko Widodo, tetapi ChatGPT kemudian memperbarui jawabannya menjadi Prabowo Subianto setelah mengaktifkan fitur pencarian. Sementara DeepSeek error saat diminta hal yang sama.

Setelah digunakan berkali-kali, DeepSeek mengalami masalah dalam memuat history, dengan waktu loading yang lama dan sering terjadi buffering. Sementara itu, ChatGPT dapat langsung menampilkan history, bahkan untuk yang sudah lama tanpa kendala.

2. Terjemahan

Perbandingan antara terjemahan DeepSeek dan ChatGPT menunjukkan bahwa keduanya cukup mirip, namun ada beberapa perbedaan dalam pilihan kata. Terjemahan DeepSeek cenderung lebih formal dan teknis, sementara ChatGPT lebih umum dan santai. Namun, dalam beberapa kasus, pemilihan diksi DeepSeek lebih mudah dipahami, seperti dalam menerjemahkan kalimat “Another new iPhone is coming soon, offering some of the same modern tech but at a much lower cost”:

 • DeepSeek: “iPhone baru lainnya akan segera hadir, menawarkan beberapa teknologi modern yang sama tetapi dengan harga yang jauh lebih terjangkau.”

• ChatGPT: “iPhone baru lainnya akan segera hadir, menawarkan beberapa teknologi modern yang sama namun dengan biaya yang jauh lebih rendah.”

3. Membuat Ringkasan 

Saat diminta untuk merangkum sebuah siaran pers yang terdiri dari 562 kata, keduanya merespons dengan cepat. Namun ringkasan DeepSeek lebih panjang, sekitar 5 paragraf, sementara ChatGPT lebih ringkas, sekitar 3 paragraf. ChatGPT lebih langsung ke intinya, sementara ringkasan DeepSeek lebih menjelaskan isinya.

4. Membuat Rencana Perjalanan

Tempo memberikan perintah kepada keduanya untuk membuat itinerary perjalanan dari Jakarta ke Bangkok dengan alokasi anggaran 8 juta selama 5 hari. Keduanya memberikan rundown kegiatan harian, mencakup aktivitas pagi, siang, sore, dan malam, lengkap dengan rekomendasi tempat yang dapat dikunjungi. DeepSeek memberikan estimasi harga dalam baht yang kemudian dikonversi ke rupiah, serta mencantumkan breakdown estimasi total untuk transportasi, akomodasi, makanan, aktivitas, dan tiket masuk. Di akhir, DeepSeek memberikan tips hemat dan memperkirakan total anggaran antara 7–8 juta rupiah. “Tergantung gaya traveling dan pengeluaran tambahan,” katanya. 

Sementara ChatGPT juga memberikan harga untuk setiap detail tempat yang disarankan dan langsung dalam rupiah, dengan total estimasi 7,6 juta rupiah. Dengan biaya tersebut, “masih ada sisa uang untuk tambahan aktivitas dan kebutuhan tak terduga,” tulis chatbot tersebut. ChatGPT kemudian memberikan saran untuk mencari promo tiket dan mengatur transportasi dengan bijak. 

Uniknya, DeepSeek memberikan arahan untuk membeli SIM card atau paket internet, serta merekomendasikan nama makanan, bukan hanya restoran. Sementara ChatGPT lebih umum dengan hanya menyarankan nama restoran.

5. Ucapan Ulang Tahun

Dalam hal mengucapkan selamat ulang tahun, keduanya memberikan ucapan dalam satu paragraf dengan bahasa yang formal. Bedanya, DeepSeek menambahkan emoji, memberikan kesan lebih ramah, sedangkan ChatGPT tidak menggunakan emoji.

6. Matematika

Ketika diminta untuk menghitung pajak dan peluang dalam soal matematika, keduanya memberikan jawaban yang sama. Namun, saat diberi soal tentang peluang, DeepSeek menjelaskan dengan lebih rinci.

Berikut pertanyaannya: Ita memiliki 2 buah koin Rp 1000, lalu melempar kedua koin tersebut bersamaan. Berapa peluang muncul gambar pada kedua koin?

Hasil yang diberikan sama, tapi ChatGPT langsung menghitung peluang berdasarkan dua koin yang memiliki dua kemungkinan hasil (gambar atau angka). Pendekatan ini lebih cepat dan sederhana, tanpa banyak penjelasan tentang ruang sampel.

Sementara DeepSeek menjelaskan secara lebih rinci dengan memetakan semua kemungkinan hasil (ruang sampel), yaitu  {GG, GA, AG, AA}, dan kemudian menghitung peluang berdasarkan jumlah kejadian yang diinginkan dibandingkan dengan total kemungkinan. Ini memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh dan terstruktur.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus