Untuk menciptakan AI slow-mo, peneliti menggunakan 11.000 video olahraga dan kegiatan sehari-hari yang diambil dengan kecepatan 240 fps untuk melatih jaringan syaraf, yang belajar untuk memprediksi frame ekstra.
Mereka mengembangkan sistem pembelajaran baru untuk dapat mengkonversi video standar menjadi slow-mo, dengan menambahkan frame tambahan setelah video tersebut diambil. Hasilnya, akan mengubah video yang diambil pada 30 frame per detik menjadi sesuatu yang muncul sebagai video 240 fps.
Jadi tidak perlu adanya fitur slow-mo. Menurut para peneliti, meskipun dimungkinkan untuk mengambil video 240 fps dengan ponsel, merekam pada frame rate tinggi tidak praktis. Karena membutuhkan memori yang besar dan sangat intensif untuk perangkat mobile.
Nvidia merupakan perusahaan produsen prosesor grafis untuk alat komunikasi, komputer dan perangkat game. Namun, menurut laman GSM Arena, perusahaan itu saat ini telah mendorong teknologi AI, termasuk merilis chip bertenaga tinggi, untuk menggerakkan robot masa depan.
Simak artikel menarik lainnya tentang teknologi
AI untuk video hanya di kanal Tekno Tempo.co
CNET | GSM ARENA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini