Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Pakai Sampah Ponsel, Samsung Daur Ulang Kobalt untuk Produksi Baterai Baru

Samsung sedang membiasakan daur ulang baterai dalam ekosistem produksi gawai mereka. Dikenalkan di sela peluncuran Galaxy S25 Series.

15 Februari 2025 | 15.15 WIB

Tampilan Samsung Galaxy S25 Ultra yang telah resmi diluncurkan pada 23 Januari 2025. TEMPO/Defara
Perbesar
Tampilan Samsung Galaxy S25 Ultra yang telah resmi diluncurkan pada 23 Januari 2025. TEMPO/Defara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Samsung sedang gencar mempromosikan kemampuan baterai ponsel Galaxy S25 series yang menggunakan bahan kobalt daur ulang. Bahan tersebut berasal dari baterai bekas ponsel seri Galaxy lain yang kemudian diolah untuk dimanfaatkan kembali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Samsung bekerja sama dengan mitra untuk memulihkan kobalt dari baterai Galaxy bekas, lalu menggunakannya lagi sebagai daya untuk Galaxy S25," begitu pernyataan Samsung lewat situs resminya, dikutip pada Sabtu, 15 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tahap daur ulang dimulai dengan mengumpulkan ponsel Galaxy bekas, melalui program trade-in atau tukar tambah produk lama dengan yang baru. Baterai ponsel lama Samsung dibongkar, dikosongkan, dihancurkan, namun bagian kobalt bakal disisihkan.

Serpihan baterai akan diproses menjadi black mass–campuran bubuk yang mengandung kobalt dan logam lainnya. Nantinya black mass akan diproses untuk menghasilkan ekstrak kobalt. Bahan itu digunakan untuk memproduksi material katoda–komponen penting baterai ponsel.

"Kobalt yang tersisa akan melewati tahapan akhir produksi baterai, menjadi bagian integral dari baterai Galaxy S25 terbaru,” begitu isi penjelasan Samsung. Setiap baterai disebut mengandung 50 persen kobalt daur ulang.

Penjelasan soal daur ulang baterai disampaikan dalam rangka peluncuran Samsung Galaxy S25 series. Seri ponsel yang masuk ke pasar sejak 22 Januari 2025 terdiri dari Galaxy S25, Galaxy S25+, serta Galaxy S25 Ultra.

Samsung menyatakan akan terus memperluas penggunaan baterai kobalt daur ulang ke dalam ekosistem produksi gawai mereka.

Galaxy S25 dibanderol dengan harga sekitar Rp 14,9 juta per unit, sedangkan S25+ dan S25 Ultra masing-masing Rp 17,9 juta dan Rp 22,9 juta. Sedikit berbeda dalam hal desain, Galaxy S25 memiliki layar 6,2 inci, Galaxy S25+ 6,7 inci, sedangkan Galaxy S25 Ultra 6,9 inci.

Selain ketiga varian tersebut, Samsung masih akan meluncurkan Galaxy S25 Edge pada April 2025. Gambar awal ponsel tersebut sempat ditunjukkan dalam acara Galaxy Unpacked pada bulan lalu. Seri S25 Edge digadang menjadi varian ponsel tertipis dari Samsung.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus