Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Satu bulan setelah Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mengeluarkan jurus baru dalam pola pemasarannya, jumlah pengguna nama domain my.id mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PANDI mencatat angka pendaftaran nama domain my.id per bulan Oktober 2019 sejumlah 2.491 pengguna. Angka ini meningkat 10 kali lipat dibandingkan dengan rata-rata pendaftaran pada bulan-bulan sebelumnya yang hanya berjumlah 207 pendaftaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Peningkatan pengguna internet di Indonesia, yang saat ini didominasi oleh kaum milenial, berbanding lurus dengan target pemasaran nama domain my.id yang ditujukan untuk website personal, pun bisa untuk digunakan sebagai aktivitas bisnis.
"Hal ini yang menjadi keunggulan nama domain my.id, karena bisa digunakan siapa saja untuk mengekspresikan diri dengan tulisan, blog, bisnis online, bahkan email pribadi. Selain itu nama domain my.id mudah diingat dan bisa merepresentasikan diri sebagai my identity atau my international domain," ungkap Yudho Giri Sucahyo, Ketua PANDI, dalam keterangannya, Jumat, 31 Oktober 2019.
Dalam proses pendaftarannya, my.id juga tidak lagi memerlukan verifikasi dokumen apa pun dibandingkan dengan sebelumnya, yang menggunakan KTP/paspor. Saat ini hanya memerlukan verifikasi e-mail yang masih aktif. Hal ini tentunya memberikan keunggulan dan kemudahan bagi para pengguna my.id.
Lebih lanjut, Yudho berharap bagi pengguna internet yang saat ini belum memiliki nama domain my.id, agar segera mendaftarkan domain tersebut. "Dengan pendaftaran nama domain my.id yang sangat banyak belakangan ini, diharapkan kepada masyarakat di Indonesia yang belum memiliki nama domain my.id untuk segera membeli, supaya kesempatan Anda untuk memiliki nama domain berakhiran my.id tidak hilang, karena nama domain ini sangat pas dipergunakan sebagai salah satu nama domain personal yang efisien untuk merefleksikan diri ke dalam dunia yang serba digital," tegasnya.