Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya serangan cyber akhir-akhir ini membuat peran ethical hacker semakin dibutuhkan. Lantas, apa itu ethical hacker?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun hacker sering dikaitkan dengan penjahat cyber, namun ethical hacker berbeda dengan jenis peretas yang lain. Ethical hacker justru hadir untuk melindungi sistem website atau aplikasi yang digunakan oleh suatu perusahaan. Hal ini dilakukan untuk menghindari sejumlah kerugian yang dapat ditimbulkan dari serangan hacker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ethical hacker atau juga dikenal dengan istilah white hat hacker adalah pakar IT security yang secara sistematis berusaha menembus sistem website, aplikasi, atau jaringan untuk menemukan kerentanan keamanan yang berpotensi dieksploitasi oleh peretas jahat.
Dikutip dari comptia.org, peran ethical hacker penting dalam industri keamanan siber. Ethical hacker ditugaskan dengan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman untuk melakukan penilaian risiko dan menguji sistem untuk masalah terkait keamanan. Pengujian ini dilakukan terhadap semua kemungkinan pelanggaran keamanan, eksploitasi, dan skenario kerentanan yang melindungi organisasi dari serangan.
Lalu, apa bedanya ethical hacker dengan hacker lainnya?
Melansir Synopsys, ethical hacker menggunakan pengetahuan mereka untuk mengamankan dan meningkatkan teknologi organisasi. Mereka menyediakan layanan penting bagi organisasi ini dengan mencari kerentanan yang dapat menyebabkan pelanggaran keamanan.
Ethical hacker melaporkan kerentanan yang teridentifikasi ke organisasi. Selain itu, mereka juga memberikan saran perbaikan. Dalam banyak kasus, dengan persetujuan organisasi, ethical hacker melakukan pengujian ulang untuk memastikan kerentanan teratasi sepenuhnya.
Sementara itu, hacker jahat bermaksud untuk mendapatkan akses tidak sah ke sumber daya (semakin sensitif semakin baik) untuk keuntungan finansial atau pengakuan pribadi.
Beberapa peretas jahat merusak situs web atau merusak server backend untuk bersenang-senang, merusak reputasi, atau menyebabkan kerugian finansial. Metode yang digunakan dan kerentanan yang ditemukan tetap tidak dilaporkan. Mereka tidak peduli dengan peningkatan postur keamanan organisasi.
Pilihan Editor: Inilah Deretan Aksi Peretasan yang Dilakukan Hacker Bjorka