Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Menteri Bidang Kebijakan Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi menyatakan kecakapan digital harus diperhatikan untuk menghadapi era digital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kecakapan yang dimaksud adalah kecakapan berhadapan dengan internet media sosial (Medsos). "Kecakapan itu dituntut semakin baik," ujar Dedy di Graha Niaga Thamrin, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dedy melanjutkan bahwa kalau dulu mengandalkan intelligence quotient (IQ), kemudian bicara emotional quotient (EQ) dan sekarang ada yang namanya digital quotient (DQ). Jadi, tiga hal itu harus dimiliki masyarakat di era digital ini.
"Tapi tiga saja belum cukup, harus ditambah satu yang tidak bisa digantikan robot, yaitu love quotient (LQ), ini yang dikatakan Jack Ma, jadi harus ada cinta kasih," kata Dedy.
Ketika berbicara era digital, Dedy berujar, masyarakat harus memiliki kecapakan digital, yaitu digital safety, digital used, digital identity, dan digital rides. Menurut Dedy, hal tersebut sangat terkait dengan privasi.
"Kita harus coba sama-sama memperkuat kemampuan kita dalam empat area penting, knowledge, skill, value dan attitude," tutur Dedy. "Kalau memahami privasi kita tidak hanya harus memahami skill, tapi itu juga termasuk perilaku dan nilai yang tertanam dalam tubuh kita."
Konsep yang berkembang sampai saat ini, kata Dedy, adalah kita dituntut untuk menjadi orang yang melek digital dengan menjadi warga digital yang baik. "Kita ini digital citizenship, jadi kita harus melakukan hal yang kreatif untuk orang Indonesia," ujar Dedy.