Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada era di mana teknologi semakin berkembang pesat, fenomena influencer atau pegiat media sosial tak lagi mengacu pada sosok manusia. Saat ini mulai marak manusia virtual yang menjadi influencer. Dikenal dengan AI Influencer atau virtual influencer, karakter digital ini dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan penampilan dan kepribadian yang nyaris menyerupai manusia, dan kini mereka mulai mengambil panggung dalam dunia digital.
Para manusia virtual ini aktif di media sosial dan membranding diri mereka sedemikian rupa. Membuat beragam konten bahkan menerima iklan dari berbagai produk. Dilansir dari berbagai sumber, inilah 3 Virtual influencer yang sedang populer.
1. Luna Digitalis
Salah satu AI Influencer yang mencuri perhatian adalah "Luna Digitalis". Luna memiliki penampilan yang sangat realistis dengan wajah, gaya rambut, dan bahkan tren fashion terbaru. Luna mampu berinteraksi dengan pengikutnya di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter, dan YouTube. Dengan algoritma canggih, Luna dapat merespons komentar dan pesan pengikutnya dengan tanggapan yang terkesan otentik, menjadikannya seperti sahabat virtual bagi banyak orang.
2. Max Byte
Tidak hanya Luna, masih ada banyak AI Influencer lain yang semakin populer. Salah satunya adalah "Max Byte", virtual influencer dengan fokus pada industri teknologi dan game. Max ditampilkan sedemikian rupa dan digambarkan memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai aspek teknologi terbaru dan sering memberikan ulasan produk serta panduan kepada pengikutnya. Dengan cara ini, Max berhasil mendapatkan ratusan ribu pengikut yang tertarik dengan wawasan teknologinya.
3. Lu Do Magalu
Pada tahun 2022, Lu do Magalu adalah influencer virtual yang paling banyak diikuti. Dia memiliki lebih dari 14,6 juta pengikut di Facebook, 6 juta pengikut di Instagram, lebih dari 2,6 juta pelanggan YouTube, dan lebih dari 1,3 juta pengikut di Twitter dan TikTok.
Dilansir dari metanesia, saat ini, dia juga manusia virtual yang paling banyak muncul di dunia, yang mudah dilihat mengapa dia berada di daftar teratas. Meski begitu, ketenaran dan jangkauannya sebagian besar terbatas pada Brasil, tempat asalnya.
Lu do Magalu pertama kali muncul lebih dari satu dekade lalu atas nama Majalah Luiza, salah satu perusahaan ritel terbesar di Brasil, untuk memasarkan iBlogTV di YouTube. Sejak saat itu, dia muncul dalam ulasan produk, video unboxing, dan dia juga berbagi tip perangkat lunak atas nama raksasa ritel tersebut.
Namun, tren AI Influencer juga menimbulkan berbagai pertanyaan dan perdebatan. Beberapa orang berpendapat bahwa kehadiran mereka bisa mengancam pekerjaan manusia dalam industri kreatif seperti model dan selebritas.
Pendukung AI Influencer berpendapat bahwa mereka hanyalah ekstensi dari kreativitas manusia dan bisa membantu menghasilkan konten yang lebih inovatif. Tidak hanya dalam dunia hiburan, AI Influencer juga mulai masuk dalam dunia bisnis. Beberapa merek telah bermitra dengan AI Influencer untuk memasarkan produk mereka.
Mereka melihat potensi dalam pengaruh yang dimiliki oleh karakter virtual ini terhadap generasi muda yang semakin terhubung dengan dunia digital. Meskipun keberadaan AI Influencer masih tergolong baru, tren ini terus berkembang. Dengan kecerdasan buatan yang semakin maju, karakter-karakter virtual semakin realistis dan mampu memberikan pengalaman interaksi yang mendekati manusia.
Dalam menghadapi masa depan yang semakin dikuasai oleh teknologi, AI Influencer menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dapat membentuk cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.
Meskipun belum ada jawaban pasti tentang bagaimana peran mereka akan berkembang, satu hal yang pasti adalah bahwa virtual Influencer telah membuka pintu menuju dimensi baru dalam dunia digital yang menarik untuk dieksplorasi.
Pilihan Editor: Manusia Virtual Bantu Pelajari Anatomi Tubuh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini