Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Serba-serbi Koin Jagat: Diresmikan Jokowi hingga Efek Fasilitas Umum Rusak

Koin Jagat adalah bagian dari permainan "Treasure Hunt" yang tersedia dalam aplikasi Jagat.

18 Januari 2025 | 21.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga Bandung saat mencari koin harta karun di Taman Maluku, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (12/1/2025). ANTARA/Rubby Jovan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -- Permainan Koin Jagat belakangan ini menjadi perhatian orang di Indonesia. Bermula dari tren viral di media sosial, terutama TikTok, permainan ini mengajak pengguna untuk mencari dan mengumpulkan koin virtual yang tersebar di berbagai lokasi publik di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Meski menawarkan keseruan dan hadiah menarik, permainan ini juga menimbulkan kontroversi karena dampak negatifnya terhadap fasilitas umum dan ruang publik. Terlebih, permainan ini melibatkan banyak anak dan menimbulkan kepanikan dan kerusakan akibat aktivitas menggali tanah secara sembarangan.

Tentang Koin Jagat

Koin Jagat adalah bagian dari permainan "Treasure Hunt" yang tersedia dalam aplikasi Jagat. Jagat sendiri dikenal sebagai platform yang memungkinkan penggunanya tetap terhubung dengan keluarga dan sahabat secara real-time. Dengan menggunakan aplikasi ini, pengguna bisa melacak lokasi dan aktivitas orang terdekatnya. Sederhananya, Jagat berbasis peta digital.

Permainan ini mengajak pengguna untuk mencari dan mengumpulkan koin virtual yang tersebar di berbagai lokasi di dunia nyata. Permainan berburu koin ini dilakukan di lokasi terbuka atau area publik seperti taman kota, alun-alun, dan tempat umum lainnya. 

Setiap koin yang ditemukan dapat ditukarkan dengan hadiah uang tunai, tergantung jenis koin yang ditemukan. Adapun jenis koin diantaranya koin perunggu bernilai antara Rp 300.000 hingga Rp 1.000.000, sementara koin perak diperkirakan memiliki nilai lebih tinggi meskipun detailnya belum dirilis. Koin emas menjadi yang paling berharga dengan nilai hadiah tertinggi.

Disamping itu, Jagat tidak hanya menawarkan permainan berburu koin. Namun juga dilengkapi dengan berbagai fitur sosial lainnya yang mengutamakan konektivitas dan keamanan. Beberapa fitur unggulan aplikasi ini termasuk pelacakan lokasi keluarga dan sahabat, serta berbagai fitur keamanan seperti pengingat lokasi dan notifikasi aktivitas orang terdekat.

Jagat menyediakan banyak cara untuk berinteraksi, termasuk melalui pesan teks, suara, foto, dan video. Selain itu, Jagat juga menawarkan fitur khusus untuk pasangan, seperti peringatan hari jadi dan fitur notifikasi yang menyimulasikan detak jantung, yang membuat hubungan tetap terasa lebih dekat meskipun terpisah oleh jarak.

Diresmikan Jokowi

Menilik lebih jauh, aplikasi Jagat telah diresmikan Joko Widodo atau Jokowi, yang waktu itu menjabat Presiden, pada 28 Oktober 2022. Platform media sosial ini menyajikan dunia metaverse dengan lokasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN. 

Jokowi saat itu mengatakan, dengan adanya metaverse IKN menjadi peluang dan kesempatan untuk masyarakat berbagi ilmu dan bertemu dengan orang-orang hebat di seluruh penjuru Indonesia, bahkan di dunia. "Dan juga kesempatan memperkenalkan produk-produk kebanggaan Indonesia secara global," ujar Jokowi dalam acara tersebut.

Merusak Fasilitas Umum

Meskipun berhasil menarik perhatian banyak orang, permainan ini juga menuai kontroversi. Banyak keluhan muncul mengenai kerusakan fasilitas umum yang disebabkan oleh para pemburu koin yang terlalu fokus mencari hadiah.

Di Jakarta, kawasan Gelora Bung Karno (GBK) menjadi lokasi ramai para pemburu koin, sementara di Bandung, taman-taman kota seperti Taman Tegalega dan Taman Sukajadi mengalami kerusakan parah. Tanaman diinjak-injak dan lantai taman dibongkar demi menemukan koin.

Akibat fenomena tersebut, Kementerian Komunikasi dan Digital pun memanggil pengembang aplikasi Jagat. "Sudah kita sudah panggil, kita sudah ajak diskusi ini," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.

Menurut Nezar, aplikasi Jagat sebenarnya memiliki inovasi dan kreativitas yang baik. Namun dalam perkembangannya, aplikasi ini mengeluarkan permainan semacam pencarian harta karun bernama Koin Jagat yang ternyata menimbulkan dampak negatif. Sejumlah pengguna yang mencari koin tersebut merusak fasilitas umum.

Lebih lanjut Nezar menyebut bahwa pengembang kemungkinan akan mengubah mekanisme permainan guna mencegah dampak negatif. Mereka juga berencana mengembangkan konsep baru yang lebih edukatif dan konstruktif tanpa merusak fasilitas umum.

Putri Safira Pitaloka, Dede Leni Mardianti, dan Yudono Yanuar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Polda Metro Jaya Kerahkan Direktorat Siber Awasi Dampak Tren Koin Jagat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus