Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Alasan Pemprov Jakarta Minta Aplikasi Koin Jagat Di-takedown

Aplikasi Koin Jagat dinilai menimbulkan berbagai masalah. Pemprov Jakarta meminta aplikasi perburuan harta karun di dunia maya itu di-takedown.

14 Januari 2025 | 22.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi meninjau Rumah Pompa Green Garden di Cengkareng, Jakarta, 6 November 2024. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur Daerah Khusus Jakarta Teguh Setyabudi merespons maraknya fenomena permainan “Koin Jagat” yang justru merusak fasilitas sosial dan fasilitas umum di Jakarta. Ia pun meminta Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Jakarta untuk berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital agar aplikasi “Koin Jagat” itu di-takedown.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pastinya ada beberapa variabel, tapi kalau memang lebih banyak dampak negatifnya, mudah-mudahan juga bisa di-takedown (oleh Kementerian Komunikasi),” kata Teguh di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teguh telah meminta perangkat daerah Provinsi Jakarta seperti Satuan Polisi Pamong Praja serta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk tetap bersiaga dan menjaga fasilitas publik yang tersedia. Sebab fenomena “Koin Jagat” itu sudah menimbulkan kerusakan terhadap fasilitas umum di Jakarta.

Ia mengingatkan agar peristiwa rusaknya fasilitas umum di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat dan Taman Senopati, Jakarta Selatan tidak terulang akibat perburuan koin virtual tersebut. “Satpol PP harus siap siaga agar fasos dan fasum tidak rusak. Wilayah lain yang potensial juga sudah kami jaga,” kata dia.

Perburuan harta karun digital “Koin Jagat” mulai marak belakangan ini. Koin Jagat merupakan bagian dari aplikasi Jagat-Find Family dan Friends. Aplikasi ini mengajak pengguna untuk berburu koin virtual yang tersebar di berbagai lokasi publik di kota-kota besar Indonesia, seperti Jakarta dan Bandung.

Dalam permainan ini, pengguna akan mengumpulkan koin di dunia maya. Untuk mendapatkan koin tersebut, pengguna harus mengunjungi lokasi-lokasi tertentu yang telah ditentukan dalam aplikasi permainan.

Nantinya, penyedia harta karun bernama Jagat akan memberikan hadiah kepada para penggunanya yang bisa menemukan koin melalui aplikasi. Nilai nominal setiap koin berbeda-beda, mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp100 juta.

Namun, keriuhan permainan ini menimbulkan sejumlah masalah. Dalam beberapa potongan video yang viral di media sosial, sejumlah fasilitas publik di Jakarta rusak diduga akibat ulah para pengguna permainan digital Koin Jagat tersebut.

Teguh Setyabudi mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan aplikasi tersebut. Ia pun meminta masyarakat tidak merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial yang tersedia ketika menjalankan misi permainannya.

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengaku pihaknya mendapatkan banyak aduan mengenai sejumlah masalah yang ditimbulkan oleh permainan “Koin Jagat”  tersebut. Meutya akan menindaklanjuti laporan tersebut. 

"Kami sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri Pak Angga Raka untuk menindaklanjuti mengenai aplikasi ini," kata Meutya, Senin lalu.

Meutya berjanji akan segera mendalami keberadaan game online Koin Jagat itu. Kementerian Komunikasi akan mengkaji lebih dulu kerugian, dampak, dan aturan yang kemungkin dilanggar oleh permainan tersebut. “Kami akan ambil langkah tegas jika ada pelanggaran," katanya. 

Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus