Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi perpesanan WhatsApp dan Telegram saling serang urusan layanan pada bagian enkripsi. Dimulai dari perusahaan induk WhatsApp, Meta, mengklaim platformnya jauh lebih aman daripada iMessage produk Apple beberapa bulan yang lalu. Terkini, giliran nama Telegram yang disebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Will Cathcart, Kepala WhatsApp di Meta, mengutip sebuah artikel oleh Wired dan mengkritik implementasi enkripsi end-to-end (E2EE) Telegram. Menurutnya, ada kekurangan lainnya, misalnya, enkripsi tidak diaktifkan secara default dan E2EE tidak tersedia untuk obrolan grup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim Telegram memiliki kritik tersendiri terhadap WhatsApp. Misalnya, opsi untuk mencadangkan obrolan ke Google Drive. Itu disebutkan secara efektif menonaktifkan enkripsi karena cadangan tidak dienkripsi dan lembaga pemerintah dapat mengajukan petisi ke Google untuk data tersebut, bukan WhatsApp.
Tentu saja, kedua belah pihak berkepentingan untuk mengklaim bahwa layanan mereka lebih unggul dari yang lain. Utas Twitter Cathcart menceritakan lanjutan yang lebih detail tentang kritiknya terhadap Telegram.
Ia menceritakan beberapa contoh otoritas Rusia yang diduga memiliki akses ke obrolan rahasia di Telegram. Terlebih lagi, API lokasi Telegram yang cacat kemungkinan telah memberikan lokasi pengguna hingga sekitar radius 3 kilometer. Telegram disebutkan mengerjakan ulang API tetapi mungkin tidak benar-benar memperbaiki masalah ini.
Telegram tak Mau Kalah
Juru bicara Telegram, Remi Vaughn, membantah klaim Wired dan Cathcart. Menurut Vaughn, artikel Wired mengandung banyak kesalahan dan tim redaksi mengabaikan komentar dan tanggapan dari Telegram, yang pada gilirannya, disebutkan Vaughn, "Menyesatkan Cathcart."
Telegram telah menyusun daftar 9 kesalahan dalam artikel Wired, yang dapat ditemukan di telegra.ph, alat penerbitan minimalis oleh Telegram. Posting diakhiri dengan "Daftar ini sedang diperluas".
Posting ini membahas berbagai klaim dalam artikel Wired, termasuk tentang pelacakan lokasi. Menurut Telegram, itu hanya mungkin jika pengguna secara eksplisit membuat lokasi mereka terlihat oleh publik, yang hanya dilakukan oleh 0,01 persen pengguna.
Mengenai privasi obrolan rahasia, Vaughn mengatakan bahwa Cathcart salah tentang protokol Telegram End To End Encryption (E2EE) yang tidak diverifikasi secara independen. Sebuah tim dari Universitas Udine Italia telah memverifikasi protokol MTProto 2.0 yang digunakan Telegram untuk mengamankan obrolannya.
GSM ARENA