Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam waktu dekat, alat diagnosis Covid-19 bernama GoNose akan segera diproduksi. Berbeda dengan alat lainnya, GeNose ini dinilai merupakan alat pendeteksi yang termurah, tapi akurat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Perkiraan biaya per pemeriksaan dengan menghitung operator, plastik, maka per tes diperkirakan Rp 15 ribu," kata Bambang dalam Ngobrol @Tempo secara virtual, Jumat, 11 Desember 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lalu apa itu GeNose dan bagaimana cara kerjanya, berikut fakta soal GeNose:
1. Kerja Sama UGM-RS Sardjito
GeNose C19 atau Gadjah Mada Electronic Nose adalah inovasi alat kesehatan terbaru yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM). Alat ini diumumkan pada September 2020.
Pada alat ini, deteksi cepat gejala Covid-19 dilakukan hanya dengan embusan nafas. Alat ini pun juga dibekali dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan akurasi uji 97 persen.
2. Dua menit
GeNose ini merupakan satu dari dua solusi yang disampaikan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro pada Presiden Joko Widodo, terkait upaya testing dan tracing Covid-19 di Indonesia. Ia mengatakan rapid test yang selama ini digunakan masih bersifat antibodi.
"Tidak sampai dua menit setelah kita menyimpan hembusan nafas kita," kata Bambang pada 12 Oktober 2020.
3. Gandeng RS Sardjto
Pada 26 Oktober 2020, telah dilakukan
penandatanganan nota kesepahaman kerja sama uji diagnostik GeNose C19 antara UGM dengan RSUP Dr Sardjito. Saat itu, alat pun sudah memasuki tahap uji coba diagnostik, sebelum diproduksi pada akhir tahun.
"Kami ingin nantinya harganya bisa lebih murah mungkin agar niat sosialnya untuk bantu (penanggulangan) covid ini bisa sampai,” kata Kuwat Triyana, ahli yang mengembangkan GeNose, dikutip dari laman resmi UGM.
4. Izin Kemenkes
Saat itu, Kuwat juga menyampaikan bahwa alat ini sudah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan untuk segera menjalani uji diagnostik di 9 rumah sakit mitra, salah satunya adalah RSUP Dr Sardjito. Desain uji diagnostik berupa cross sectional dan triple blinded.
Pada tahap awal penerapan GeNose C19 akan difungsikan sebagai alat screening Covid-19. Di saat yang bersamaa, evaluasi terhadap akurasi, terus dilakukan agar menjadi alat diagnostik Covid-19 yang disetarakan dengan tes PCR.
5. 10 ribu pemeriksaan
Saat ini, alat deteksi tersebut sudah siap untuk diproduksi massal dan siap untuk dipakai. Tapi, Para pengembang di UGM menyatakan masih ada satu final report yang perlu dimasukkan ke Kementerian Kesehatan agar alat tersebut mendapatkan izin edar.
Selain itu, para peneliti sudah menemukan plastik yang bisa menyimpan embusan napas, kemudian langsung dianalisa dengan mesin. Harga satu unit alatnya sekitar Rp 60 juta, tapi bisa dipakai untuk 100 ribu pemeriksaan.
"Menurut saya, ini salah satu alat mendeteksi yang termurah tapi akurat," kata Bambang.
FAJAR PEBRIANTO