Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

7 Cara Beli Saham yang Aman bagi Pemula, Tidak Boleh Asal Dilakukan

Cara membeli saham yang aman bagi pemula agar terhindar dari penipuan dan risiko yang tidak diinginkan.

22 Mei 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pialang saham tengah memantau pergeakan Index Saham Gabungan di rumahnya kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, 3 Januari 2023. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah meneliti perusahaan yang akan dibeli.

  • Investor harus selalu memantau pergerakan harga saham dan berita.

  • Jangan menggunakan dana yang akan dipakai dalam waktu dekat.

SAHAM merupakan bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan atau bukti penyertaan modal. Setelah menjadi pemegang saham, Anda dapat menghasilkan uang ketika harga saham naik dan memperoleh dividen ketika perusahaan membagikan laba. Investasi saham adalah cara untuk menumbuhkan uang dan melampaui inflasi dari waktu ke waktu.

Saat ini saham merupakan salah satu jenis investasi yang menarik dan banyak dipilih oleh masyarakat karena dianggap menjanjikan keuntungan di masa depan. Meski begitu, sebagian orang mungkin masih belum tahu cara membeli dan memilih saham sehingga belum tergerak atau takut memulainya.

Baca juga: Terkoreksi Setelah Diretas

Seiring dengan berkembangnya teknologi, prosedur membeli saham bagi calon investor pemula makin sederhana dan mudah. Tidak ada syarat khusus. Semua orang bisa berinvestasi di pasar modal, cukup menggunakan KTP. Namun, dengan adanya kemudahan tersebut, bukan berarti calon investor boleh mengesampingkan soal keamanan berinvestasi. Hal ini penting supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti penipuan. Simak tujuh cara membeli saham yang aman bagi investor pemula.

1. Pilih Perusahaan Sekuritas

Langkah pertama ialah memilih perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas merupakan perantara kegiatan jual-beli saham dan membantu proses pembukaan rekening pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan digunakan untuk melakukan transaksi saham. Pastikan Anda memilih perusahaan sekuritas yang legal dan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setelah menemukan sekuritas yang cocok, Anda akan diminta menjadi nasabah perusahaan tersebut.   

2. Buka Rekening Dana Nasabah

Langkah selanjutnya adalah membuka rekening dana nasabah (RDN). RDN merupakan rekening yang harus dimiliki oleh semua investor untuk melakukan transaksi jual-beli di pasar modal. RDN disebut juga rekening dana investasi karena dapat digunakan untuk penjualan dan pembelian efek berupa investasi saham, reksa dana, obligasi, dan lainnya.

Cara membuka RDN mudah. Anda hanya perlu menyiapkan dokumen seperti KTP dan NPWP bagi WNI atau paspor untuk WNA, fotokopi bagian depan buku tabungan, serta dua lembar meterai. Kemudian, isi formulir sebelum menyetorkan deposit awal pada RDN. Nilai awal setoran sekuritas umumnya Rp 100 ribu-3 juta.

Perlu diketahui, untuk bisa membeli saham secara online, Anda harus menggunakan aplikasi milik sekuritas yang juga berfungsi memantau pergerakan saham dan portofolio investor. Anda juga bisa membeli saham secara online dengan menggunakan aplikasi investasi, seperti Bibit, Bions, atau Ajaib.

3. Teliti Saham yang Ingin Anda Beli

Pialang saham tengah memantau pergerakan saham pada layar komputer di Jakarta, 2 Januari 2023. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada 853 emiten yang menawarkan sahamnya kepada publik di pasar modal, seperti Bank BCA (BBCA) atau Gojek Tokopedia (GOTO). Langkah pertama yang harus dilakukan oleh investor pemula adalah meneliti perusahaan yang akan dipilih. Pastikan Anda telah mempelajari laporan keuangan dan prospektus perusahaan tersebut.

Cobalah mencari tahu kinerja perusahaan tersebut selama tiga bulan terakhir di situs web mereka atau situs web BEI. Manajemen perusahaan yang tercatat di bursa efek wajib menjelaskan perfoma bisnis mereka. Temukan emiten yang membukukan kinerja stabil dan konsisten mencetak laba bersih. 

Baca juga: Tak Bergigi Saham-saham Teknologi

4. Tentukan Berapa Banyak Saham yang Akan Dibeli

Cara investasi saham bagi investor pemula selanjutnya adalah memutuskan berapa banyak saham yang akan dibeli. Anda tidak harus memulai dengan banyak uang untuk membelinya. Meski begitu, dalam transaksi saham, Anda tidak diperbolehkan membeli hanya selembar.

Perlu dicatat, jumlah transaksi saham yang boleh dilakukan minimal 1 lot. Di Indonesia, 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Peraturan tersebut mengacu pada peraturan BEI sebagai lembaga yang mengatur pasar modal di Indonesia. Dengan begitu, minimal pembelian saham sebanyak 1 lot atau 100 lembar saham per transaksi.

5. Pantau Pergerakan Pasar Saham

Seorang investor pemula wajib memantau pergerakan pasar saham. Anda bisa mengamati melalui media sosial atau berita ekonomi dan bisnis untuk mengetahui pergerakan pasar. Terlebih, harga saham di bursa sangat fluktuatif sehingga Anda harus selalu memantaunya agar memperoleh informasi akurat. Selain itu, mengamati pergerakan saham membantu Anda meminimalkan risiko investasi.

6. Ketahui Kapan Waktu Membeli Saham

Setelah Anda membuka RDN, saatnya melakukan perdagangan. Sebelum membeli saham, Anda perlu memahami beberapa detail tentang prosesnya. Jangan membeli saham dengan uang yang akan Anda gunakan setidaknya dalam lima tahun ke depan. Sebab, harga saham pasar modal sangat fluktuatif. Bisa jadi nilai saham yang Anda beli akan turun dalam waktu lama sebelum akhirnya naik. Karena itu, diperlukan strategi agar saham yang dibeli dapat menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang.

7. Ketahui Kapan Waktu Tepat Menjual Saham

Kegiatan investasi tidak berhenti setelah Anda selesai membeli saham. Pada saat ingin menjualnya, Anda juga membutuhkan waktu yang tepat. Waktu yang ideal untuk menjual saham adalah saat Anda membutuhkan uang. Investor jangka panjang harus memiliki strategi yang berpusat pada tujuan keuangan. Itu artinya, Anda harus memiliki rencana untuk mulai memanfaatkan investasi dan menggunakan uang tunai yang telah Anda kumpulkan pada saat yang tepat. Ingat pula, investor akan dikenai pajak saat menjual dan membeli saham, tak peduli apakah harga saham tersebut naik atau turun. 

RIZKI DEWI | VIVIA AGARTA F.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus