Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Apa Hebatnya KIT Batang Sampai Jokowi Tugaskan Luhut - Airlangga Memimpin Proyek Ini

Presiden Jokowi bentuk Tim Percepatan KIT Batang, yang digawangi Luhut dan Airlangga. Apa istimewanya kawasan industri di Jawa Tengah ini.

14 September 2022 | 09.13 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Industri Baterai Listrik Terintegrasi tahap 2 dari konsorsium LG dan BUMN di Kawasan Industri Batang, Rabu, 8 Juni 2022. Biro Pers Sekretariat Kepresidenan
Perbesar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Industri Baterai Listrik Terintegrasi tahap 2 dari konsorsium LG dan BUMN di Kawasan Industri Batang, Rabu, 8 Juni 2022. Biro Pers Sekretariat Kepresidenan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membentuk Tim Percepatan Pengembangan Kawasan lndustri Terpadu atau KIT Batang di Jawa Tengah. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto ditunjuk jadi ketua dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan jadi wakil ketua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beleid ini diteken kepala negara pada 31 Agustus 2022. Jokowi memberi tujuh tugas kepada tim koordinasi, salah satunya memberikan arahan untuk mencabut peraturan yang tidak mendukung atau menghambat percepatan pembangunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Di bawah Airlangga dan Luhut, ada lima menteri yang jadi anggota tim. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang merupakan kawasan industri yang menjadi fokus pemerintah setempat serta pemerintah pusat. Jokowi menyebutkan kawasan ini memiliki luas sekitar 4.300 hektare.

Profil KIT Batang 

Dilansir dari Antara, pengembangan kawasan ini telah dilakukan sejak dua tahun yang lalu atau sejak tahun 2020. Pemerintah pun telah mulai melakukan pengembangan pertama di 450 hektare wilayah Kawasan Industri Terpadu Batang dari luas lahan 4.300.

Proyek pengembangan KIT Batang atau Grand Batang City ini dikelola oleh PT Kawasan Industri Terpadu Batang yang tergabung dalam konsorsium antara PT Pembangunan Perumahan (Persero) yang bergerak di bidang jasa konstruksi, real estate (developer), properti, dan investasi di bidang infrastruktur dan energi bersama dengan perusahaan BUMN, serta lembaga pemerintahan.

Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi tiga klaster, yaitu klaster pertama seluas 3.100 hektare yang disiapkan untuk proyek industri, klaster kedua 800 hektare untuk inovasi, dan ketiga seluas 400 hektare klaster residensial.

Terdapat beberapa dampak positif dengan adanya pembangunan dan operasional pabrik di KIT Batang yaitu pembukaan lapangan kerja secara besar-besaran, setidaknya akan ada 20 ribu lapangan kerja terbuka. Selain itu, pendapatan negara juga akan bertambah, baik dari pajak penghasilan untuk karyawan pabrik dan perusahaan hingga penghasilan negara bukan pajak (PNBP).

Disarikan dari jatengprov.go.id, Bupati Batang, Wihaji mengatakan saat ini di Indonesia terdapat sekitar 118 kawasan industri, dan KIT Batang menjadi kawasan industri ke 119. Menurutnya, keberadaan KIT Batang bagaikan bunga yang siap dihinggapi oleh lebah yang akan menghasilkan madu.

Wihaji berharap dukungan dari berbagai kementerian dengan regulasinya menjadikan KIT Batang sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

ANNISA FIRDAUSI 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus