Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik pipa milik Wavin Manufacturing Indonesia, bagian dari Wavin Orbia asal Belanda, di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Pabrik ini bakal menjadi fasilitas produksi terbesar milik Wavin di dunia, dibandingkan fasilitas mereka di negara lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi menyampaikan pipa produksi Wavin ini akan diekspor untuk pasar Asia Pasifik, Australia, dan sebagian akan kembali lagi ke Eropa. "Inilah investasi yang terus akan kami kejar," kata Jokowi dalam acara peresmian, Senin, 3 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan investasi, kata Jokowi, maka pajaknya akan masuk jadi penerimaan negara, cadangan devisa meningkat, dan menggenjot pertumbuhan ekonomi. "Tidak mudah mendapatkan kepercayaan investasi," tuturnya.
Bila sebuah negara sekali dicap tidak baik untuk investasi, menurut kepala negara, maka tidak akan ada lagi investor yang mau datang. Jika tak ada investasi, maka sebuah negara terpaksa harus mengimpor barang dari negara lain. Untuk itu, Jokowi pun bersyukur di tengah situasi global yang tidak pasti saat ini Indonesia masih dipercaya sebagai negara tujuan investasi.
Rencana investasi Wavin sudah tersiar sejak 2020. Nilai investasi Wavin sebesar US$ 125 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun (asumsi kurs 15.322 per dolar AS).
"Kami menawarkan Wavin bisa membangun pabriknya di Kawasan Industri Terpadu Batang. KIT Batang menawarkan harga yang sangat kompetitif, fasilitas fan infrastruktur juga sangat memadai," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pada November 2020.
Hingga pada Januari 2022, Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memastikan komitmen investasi Wavin tersebut. "Wavin ingin memastikan dan mengkoordinasikan teknisnya kepada KIT Batang sehingga kami telah memerintahkan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu membantu mempermudah perizinan agar cepat tetapi mengacu peraturan yang ada," kata Bupati Batang saat itu, Wihaji.
Selanjutnya: 10 perusahaan memulai konstruksi di Kawasan Industri Terpadu Batang.
Adapun sampai saat ini, Jokowi melaporkan sudah 10 perusahaan yang memulai konstruksi di Kawasan Industri Terpadu Batang ini. Rinciannya sebagai berikut:
Penanaman Modal Dalam Negeri
1. Jayamas Medica Industri (Onemed) di bidang Industri Alat Kesehatan
2. Interskala Medika di bidang Industri Alat Kesehatan
3. Rumah Kermaik di bidang Industri Keramik
4. Tawada Healthcaredi bidang Industri Alat Kesehatan
5. Unipac Plasindo di bidang Industri PVC
Penanaman Modal Asing
1. Cosmos Ink dari bidang Industri Tinta asal Korea Selatan
2. KCC Glass di bidang Industri Kaca dari Korea Selatan
3. Wavin Orbia di bidang Industri Pipa dari Belanda
4. Window Shutters di bidang Industri Frame Jenderal dari Inggris
5. Yih Quan di bidang Industri Alas Kaki dari Taiwan
Menteri Invetsasi Bahlil Lahadalia pun menyebut keberadaan pabrik Wavin ini penting karena 80 persen pipa di Indonesia berasal dari produk impor. "Jad ini substitusi impor," kata dia.
Bahlil menyebut upaya untuk benar-benar menggaet Wavin ke Indonesia sudah dilakukan sejak September lalu. Wavin sempat akan memilih Vietnam, tapi akhirnya melirik dan menanamkan modal di Indonesia. "Kami kasih tawasan yang lebih baik," kata dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini