Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - OpenSea sebagai marketplace non-fungible token (NFT) terbesar di dunia memangkas sekitar 20 persen karyawannya. Aksi ini akan menambah daftar serangkaian pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mengguncang industri kripto karena harga aset digital terus merosot.
Mengutip Bloomberg, Jumat 15 Juli 2022, CEO OpenSea Devin Finzer mengumumkan PHK dalam sebuah cuitan di Twitter pada Kamis 14 Juli 2022, waktu setempat dan memperingatkan penurunan yang berkepanjangan di tengah jatuhnya harga kripto dan ketidakstabilan ekonomi yang lebih luas.
Menurut LinkedIn, OpenSea memiliki 769 karyawan. PHK ini akan menghilangkan lebih dari 150 pekerjaan.
PHK merupakan pukulan besar bagi OpenSea, yang bernilai lebih dari US$13,3 miliar pada Januari 2022 selama puncak ledakan modal ventura di industri kripto.
OpenSea bergabung dengan perusahaan kripto lain yang mengumumkan PHK besar-besaran, termasuk Coinbase Global, Gemini Trust, Crypto.com dan BlockFi.
Berdasarkan pelacak data blockchain DappRadar, OpenSea adalah pasar NFT teratas berdasarkan volume perdagangan, telah melakukan penjualan lebih dari US$31 miliar sepanjang waktu berdirinya.
Tetapi permintaan untuk NFT telah turun tajam selama pelemahan pasar kripto terbaru. OpenSea mengalami penurunan penjualan hingga setengahnya selama sebulan terakhir, dengan harga rata-rata NFT di pasarnya turun hampir 40 persen.
Bahkan koleksi NFT blue-chip, seperti Bored Ape Yacht Club dan CryptoPunks, telah merasakan dinginnya apa yang disebut crypto winter.
Menurut Finzer, OpenSea berencana untuk memberikan pesangon dan cakupan perawatan kesehatan hingga tahun 2023 dan mempercepat pembagian saham perusahaan untuk karyawan yang diberhentikan.
Baca: Cara Membuat Akun di Marketplace OpenSea
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini