Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ekonomi

Badan Gizi Nasional Sebut Program Makan Bergizi Gratis Butuh 50 Tenaga Kerja di Setiap Satuan Pelayanan

Pemerintah akan membentuk satuan pelayanan gizi di seluruh Indonesia untuk mendukung program makan bergizi gratis.

26 November 2024 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) mengatakan program makan bergizi gratis akan membutuhkan sebanyak 50 tenaga kerja untuk setiap satuan pelayanan gizi. Hal tersebut diucapkan langsung oleh Kepala BGN, Dadan Hindayana, yang menyatakan banyaknya tenaga kerja itu bergantung dengan teknologi yang akan digunakan untuk penyediaan makan bergizi pada program tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kemudian teknologi yang kami kembangkan di satuan pelayanan, itu akan sangat tergantung berapa banyak angkatan kerja yang ada di lokasi tersebut," ujar Dadan dalam acara Simposium Pangan di Indofood Tower, Jakarta Pusat pada Senin, 25 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan sebanyak 50 tenaga kerja itu bila teknologi yang dipakai dalam program makan bergizi gratis menggunakan teknologi sederhana. Hal tersebut, lanjut Dadan, mulai dari tukang masak sampai orang yang mencuci piring.

"Mulai dari tukang pel, tukang menyiapkan makanan, tukang memotong sayur sama bahan, tukang masak, tukang paleting, tukang mengikat-ikat sampai mengirim dan mencuci," ucap dia.

Kemudian, Dadan menjelaskan alasan setiap satuan pelayanan gizi harus menggunakan teknologi sederhana. Dia mengatakan, hal itu karena ia tidak ingin setiap angkatan kerja kehilangan pekerjaan bila menggunakan teknologi canggih untuk program makan bergizi gratis.

"Contoh ketika di warung Kiara, ketika kita ingin menggunakan mesin cuci, karena paletnya banyak, hampir 3 ribu tiap hari, harus dicuci dari mulai jam 4 sampai jam 12 malam. Kasihan yang bekerja," tutur Dadan.

Sementara itu, dia mengatakan bila pemerintah mampu membangun sebanyak 30 ribu satuan pelayanan gizi di Indonesia, maka akan semakin banyak untuk merekrut para tenaga kerja. Hal tersebut, kata Dadan, untuk menyukseskan program makan bergizi gratis ini pada tahun depan.

"Jadi kalau polanya seperti itu, maka sebetulnya kalau ada 30 ribu satuan pelayanan gizi di Indonesia, Badan Gizi akan menyiapkan atau mengakomodir 1,5 juta orang bekerja dalam program ini," ucap dia.

Sebelumnya, Dadan turut mengatakan pemerintah akan membentuk satuan pelayanan gizi di seluruh Indonesia untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini. Satuan berisi 30 ribu tim itu sebagian besar akan berada di Pulau Jawa.

“Satuan pelayanan ini akan berfungsi sebagai pengambil produk lokal, dengan 85 persen dana digunakan untuk membeli bahan baku pertanian lokal,” ucap Dadan melalui keterangan tertulis, Selasa, 5 November 2024.

Dalam menjalankan program ini, koperasi dan BUMDes akan berperan dalam memastikan pasokan bahan baku dari petani lokal. Dadan juga menyebut program ini akan membuka potensi pengembangan infrastruktur dan ekonomi masyarakat. Ia mengatakan, kolaborasi antara pemerintah, koperasi, BUMDes, dan petani diperlukan demi keberhasilan program gizi ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus