Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Bank Indonesia: Likuiditas Perekonomian Relatif Stabil

Bank Indonesia mengatakan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas pada Maret 2025 sebesar 6,1 persen atau Rp 9.436,4 triliun.

25 April 2025 | 06.52 WIB

(dari kiri) Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI)  Santoso Liem, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono, dan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam konferensi pers peluncuran QRIS Tap di Gedung Bank Indonesia, Jakarta,  14 Maret 2025. Tempo/Dede Leni Mardianti.
Perbesar
(dari kiri) Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono, dan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam konferensi pers peluncuran QRIS Tap di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 14 Maret 2025. Tempo/Dede Leni Mardianti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengatakan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2025 sebesar 6,1 persen atau Rp 9.436,4 triliun secara tahunan. Meski demikian, jumlah ini menurun tipis dari bulan sebelumnya yang mencatatkan 6,2 persen secara tahunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan tertulis, Kamis, 24 April 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ramdan mengatakan perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,1 persen secara tahunan dan uang kuasi sebesar 3,0 persen.

Kemudian, perkembangan M2 pada Maret 2025 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. Penyaluran kredit pada Maret 2025 tumbuh sebesar 8,7 persen secara tahunan. Jumlah ini juga menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 9,7 persen. 

Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 6,0 persen secara tahunan, meningkat dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2025 sebesar 4,1 persen Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) terkontraksi sebesar 8,6 persen secara tahunan, setelah terkontraksi sebesar 5,8 persen pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, perkembangan M2 pada Februari lalu terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.  Penyaluran kredit pada Februari 2025 tumbuh sebesar 9,0 persen secara tahunan, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. 

Selain itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 4,1 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 2,4 persen secara tahunan. 

Di sisi lain, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) terkontraksi sebesar 5,7 persen, setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 14,1 persen secara tahunan. 

 

 

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus