Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura Indonesia (Persero) akan menambah kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali dari semula 24 juta penumpang per tahun menjadi 32 juta penumpang per tahun. Menteri Badan Usaha Negara (BUMN), Erick Thohir, kapasitas bandara utama Pulau Dewata itu ditingkatkan melalui optimalisasi dan rekomposisi tata ruang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kuncinya adalah mengoptimalkan yang sudah ada,” kata Erick melalui keterangan resmi yang dikutip pada Jumat, 22 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain soal penambahan kapasitas, Angkasa Pura Indonesia alias InJourney Airports tengah merevitalisasi infrastruktur dan layanan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Perusahaan berupaya mengantisipasi tren pergerakan penumpang dan pesawat yang masih terus bertumbuh, sekaligus untuk menggenjot kualitas layanan kepada pengguna jasa bandara.
Menurut catatan InJourney Airports pergerakan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai terus meningkat. Hingga Oktober 2024, bandara itu melayani pergerakan 20 juta penumpang, naik 13 persen dibanding 17,7 juta penumpang pada Oktober 2023.
Pptimalisasi infrastruktur Bandara Ngurai Rai terbagi menjadi dua, yakni di area terminal penumpang, serta di area sisi darat (landside). InJourney Airports menyusun ulang desain dan tata letak terminal penumpang. Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, memprediksi volume penumpang yang melintasi Bandara Ngurah Rai akan menembus 23,6 juta orang.pada Desember nanti.
“Revitalisasi dan optimalisasi bandara ini dilaksanakan sehingga pelayanan kepada pengguna jasa bandara tetap optimal di tengah tren pertumbuhan trafik,” katanya Faik Fahmi.
Pilihan Editor: KSPI Wanti-wanti Buruh Bakal Mogok Kerja Bila Kebijakan PPN 12 Persen Diteruskan, Ini Alasannya