Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Deretan Negara yang Ingin Terapkan Sistem 4 Hari Kerja dalam Sepekan

Sejumlah negara telah mewujudkan sistem 4 hari kerja dalam sepekan, sejumlah negara juga terus memperjuangkannya.

10 November 2024 | 15.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perdebatan terkait jam kerja berpengaruh pada gaya hidup karyawan terus berlangsung. Ada yang mengatakan bahwa jam kerja yang lebih pendek dalam seminggu membawa gaya hidup yang lebih sehat bagi karyawan, sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk melakukan aktivitas lain setelah bekerja. 

Dikutip dari berbagai sumber, berikut 6 negara yang menerapkan kebijakan 4 hari kerja seminggu.

1. Belgia

Dilansir dari cantika.com, pada 2022, Belgia menjadi negara pertama di Uni Eropa (UE) yang menerapkan budaya 4 hari kerja dalam seminggu sebagai opsional. Meski begitu, jam kerja di sana sama dengan jam kerja dengan sistem 5 hari kerja dalam sepekan atau 40 jam. Walhasil buruh di sana harus bekerja sekira 10 jam sehari. 

2. Belanda

Belanda memiliki rata-rata minggu kerja terpendek di dunia. Orang-orang di sana hanya bekerja selama 29 jam dalam sepekan. Meski Belanda tidak memiliki aturan resmi, orang-orang di sana hanya bekerja 4 hari dalam seminggu.

3. Denmark

Menurut laporan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), menyusul Belanda, Denmark memiliki jam kerja terpendek kedua, yakni 33 jam dalam seminggu. Sama seperti Belanda, meskipun Denmark tidak memiliki peraturan resmi 4 hari kerja dalam seminggu, orang-orang di sana umumnya hanya bekerja 4 hari dalam seminggu.

4. Australia

Beberapa perusahaan di Australia pada November tahun lalu mulai melakukan uji coba kerja 4 hari dalam seminggu. Unilever, perusahaan di balik es krim Ben & Jerry's bersama sejumlah merek terkemuka lainnya, telah menguji coba empat hari seminggu di Australia dan Selandia Baru. Mereka menyebut kerja 4 hari seminggu telah mengubah bisnis dan para pekerjanya. Dengan diterapkannya kerja 4 hari, staf jadi lebih fokus, lebih terlihat dan berdedikasi, resistensi lebih besar dan perekrutan yang lebih cepat.

5. Korea Selatan

Pembahasan undang-undang reformasi ketenagakerjaan yang melibatkan kebijakan kerja 4 hari seminggu di Korea Selatan akan segera dimulai. Dewan Ekonomi, Sosial, dan Ketenagakerjaan Presiden telah membentuk komite tentang keseimbangan kerja-kehidupan untuk melanjutkan pembahasan.

Isu untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja dengan mengurangi jam kerja dan meningkatkan fleksibilitas dalam seminggu merupakan salah satu isu utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

6. Jepang

Meski belum terwujud, sejak 2021, pemerintah Jepang telah aktif mencari cara untuk mengurangi jam kerja, yang mencerminkan upaya yang lebih luas untuk mereformasi budaya kerja negara tersebut. Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan baru-baru ini mempromosikan kampanye “ Hatariakikata Kaikaku ” untuk menargetkan lebih banyak perusahaan kecil dan menengah dalam mengadopsi jam kerja yang lebih pendek, memperkenalkan pengaturan kerja yang fleksibel, membatasi lembur, dan menjamin cuti tahunan yang dibayar.

LINDA LESTARI I CANTIKA I VIDYA AMALIA RIMAYANTI

Pilihan Editor: 29 Jam Per Minggu, Ini Negara dengan Rata-rata Jam Kerja Terendah di Dunia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus