Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang atau kelompok yang ingin mencapai tujuan akan melakukan sesuatu untuk mencapai tujuannya. Perilaku usaha itu berarti motivasi yang secara sadar meningkatkan kemampuan untuk mencapai sesuatu. Mengutip Organizational Behavior: An Evidence Based Approac, ada dua tipe motivasi, yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perbedaan masing-masing tipe motivasi ini terkait dorongan dalam melakukan sesuatu. Keduanya juga memiliki pengaruh yang berlainan, misalnya terhadap kinerja karyawan dalam dunia kerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik memiliki pengaruh berbeda terhadap kinerja karyawan. Laporan berjudul Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pekerja PT. Pertamina RU V Balikpapan) dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya menunjukkan, adanya perbedaan pengaruh tipe motivasi.
Adapun motivasi intrinsik memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sedangkan motivasi ekstrinsik, tidak memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Berikut perbedaan motivasi intrinsik dan ekstrinsik:
- Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik merupakan kehendak kuat yang diperoleh dari dalam diri seorang karyawan. Semakin kuat motivasi intrinsik yang dimiliki, maka makin besar kemungkinan usaha untuk mencapai tujuan. Intrinsik yang dimaksud antara lain berupa keberhasilan, pengakuan, pengembangan, tanggung jawab. Faktor munculnya motivasi intrinsik dari berbagai aspek dalam pekerjaan.
- Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik bersumber dari luar diri yang menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan atau pekerjaannya. Sumber dari luar itu, di antaranya gaji, hubungan antarkaryawan, kondisi kerja, kebijakan perusahaan, kualitas pengawasan.
Misalnya, karyawan akan bekerja lebih baik jika suatu perusahaan menerapkan sistem pengawasan yang ketat. Faktor dari luar itu membuat karyawan ingin menghindari hukuman. Itu membuat seseorang melakukan aktivitas bukan demi kepuasan dirinya sendiri, melainkan karena berharap mendapat atau menghindari sesuatu.
HARIS SETYAWAN