Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Hanya Ada 3 Operator Seluler di RI Usai XL dan Smartfren Merger, Siapa yang Akan Diuntungkan?

Pakar digital dari ITB Agung Harsoyo angkat bicara soal tiga pemain industri operator seluler di RI yang tersisa usai merger XL dan Smartfren.

17 Desember 2024 | 12.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana merger PT XL Axiata Tbk dengan PT Smartfren Telecom Tbk bakal membentuk entitas baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. Penggabungan ini membuat XLSmart, Telkomsel, dan Indosat Ooredo menjadi tiga pemain di industri operator seluler Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pakar digital dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo, mengatakan, jumlah pemain operator seluler di negara lain juga tidak terlalu banyak. Sehingga, kata dia, tiga pemain di Indonesia tidak akan mengganggu kondisi pasar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Negara maju dan besar di dunia semisal Cina dan Amerika Serikat jumlah operator selulernya setara dengan Indonesia,” kata Agung saat dihubungi, Senin, 16 Desember 2024.

Di Cina, misalnya, ada tiga operator seluler yang beroperasi yakni China Mobile, China Unicom, dan China Telecom. Menurut Agung, praktik di negara dengan pemain operator seluler di bawah lima itu berjalan baik. “Dengan jumlah operator tiga atau empat, menguntungkan bagi industri, pelanggan, maupun pemerintah."

Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) 2018-2021 ini menyebut risiko oligopoli dan persaingan usaha tidak sehat bisa diawasi oleh Kementerian Komunikasi dan Digital serta Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Kedua lembaga ini, kata dia, jika berperan dengan optimal bisa mencegah kemungkinan pelanggaran.

Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk resmi mengumumkan kesepakatan merger dengan nilai gabungan mencapai Rp 104 triliun pada Rabu, 11 Desember 2024. Group Chief Executive Officer Axiata Group Vivek Sood mengatakan entitas XL Axiata akan bertahan. Sementara Smartfren dan Smartel akan bergabung menjadi bagian dari XLSmart.

“Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali, masing-masing memegang 34,8 persen saham XL Smart,” kata Vivek dalam keterangan resminya.

Vivek Sood mengatakan, dua entitas akan saling melengkapi dalam melayani pangsa pasar telekomunikasi Indonesia. XLSmart akan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian yang mampu mendorong investasi infrastruktur digital, memperluas jangkauan layanan, dan mendorong inovasi bagi pelanggan, sekaligus menciptakan pasar yang lebih sehat dan kompetitif.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus