Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Hashim Djojohadikusumo Cerita Investor Antre Garap Program 3 Juta Rumah, dari Qatar, UAE, Turki, hingga Singapura

Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengklaim banyak investor akan berkontribusi program 3 juta rumah per tahun.

20 Januari 2025 | 18.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (kiri) dan Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo setelah pelantikan pejabat Kementerian PKP di Pendopo Kementerian Pekerjaan Umum, 20 Januari 2025. TEMPO/Riri Rahayu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengklaim ada banyak investor yang bakal berkontribusi dalam pembangunan hunian di perkotaan dalam program 3 juta rumah per tahun.

Sebelumnya, ia berujar, sudah ada komitmen dari investor Qatar untuk membangun satu juta unit. Kemudian, Pemerintah Qatar menyatakan akan menambah 3 hingga 5 juta rumah dan apartemen.

“Berarti dari Qatar, antara 4 hingga 6 juta rumah dan apartemen,” kata Hashim kepada wartawan usai menghadiri acara pelantikan pejabat Kementerian Perumahan dan Kawasan Pernukiman di Pendopo Kementerian PU, Senin, 20 Januari 2025.

Adik kandung Presiden Prabowo Subianto itu mengatakan nilai investasi satu juta rumah dari investor Qatar berkisar US$ 16 ribu hingga US$ 20 ribu per unit. Bila dikali satu juta unit, maka nilai investasinya mencapai US$ 16 miliar hingga 20 miliar.

“Itu yang dari swasta. Kalau dari pemerintah Qatar, karena nanti ada campuran rumah-rumah di pedesaan yang harganya kurang lebih Rp 75 hingga 100 juta dan US$ 18 ribu hingga 20 ribu. “Itu (investasi) beberapa puluh miliar dolar dari Pemerintah Qatar,” kata Hashim. 

Lebih lanjut, Hashim mengatakan pada 31 Januari mendatang akan ada perjanjian investasi dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Jumlahnya, kata diia, satu juta unit. “Berarti itu sudah 5 hingga 7 juta unit hanya dari dua negara,” kata Hashim. Ia juga mengatakan ada minat investasi pembangunan 50 ribu unit hunian dari Turki dan 100 ribu unit dari Singapura. 

Ihwal lokasi pembangunan hunian dari investor, Hashim menyebut lahan 24 hektare milik Kementerian Sekretariat negara di Kalibata, Jakarta, akan menjadi lokasi pembangunan. Titik ini merupakan bekas kompleks DPR.

Selain itu, ada 41 hektare lahan  milik Kementerian Pertahanan, serta 30 hektare milik Kementerian Sekretariat Negara di Kemayoran Jakarta. “Terus hasil diskusi dengan Pak Prabowo, nanti bila dimungkinkan, setiap stasiun kereta api di Indonesia, terutama di kota-kota besar, itu harus ada rumah susun,” kata Hashim.

Pilihan Editor: Bank Tanah: Aset Tanah Bisa untuk Program 3 Juta Rumah dan Swasembada Pangan

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus