Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan tusuk sate di Pasar Simpang Dago, Kota Bandung, Jawa Barat, menjelang Idul Adha meningkat hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Alhamdulillah mau Lebaran Haji penjualan tusuk sate meningkat sampai tiga kali lipat dibanding hari biasa. Kemarin itu, alhamdulillah bisa menjual 40 sampai 50 ikat tusuk sate. Itu jualnya dari pagi sampai malam," kata Rahmat, seorang pedagang tusuk sate di Pasar Simpang Dago, Kota Bandung, Selasa, 21 Agustus 2018.
Rahmat mengatakan biasanya yang membeli tusuk sate di tokonya merupakan penjual sate, tapi menjelang Idul Adha banyak warga yang membeli tusuk sate.
"Momentum Idul Adha itu memang identik dengan memasak daging kurban dengan cara disate. Jadi banyak masyarakat membeli tusuk sate, hihid (kipas dari bambu), sama arang," kata Rahmat.
Baca juga: Idul Adha 2018, Pertamina: Konsumsi LPG Naik Tapi Tak Signifikan
Untuk satu ikat tusuk sate, Rahmat membanderolnya seharga Rp 2.500 dengan isi 20 tusuk, arang Rp 5.000-7.000 per satu kantong plastik, kipas bambu Rp 5.000, dan alat panggangan Rp 30-40 ribu.
Rahmat menambahkan, dia mendapatkan pasokan tusuk sate, arang, dan alat panggang untuk dijual lagi di toko miliknya dari Pasar Induk Caringin, Kota Bandung.
Ia memprediksi penjualan tusuk sate di tokonya akan terus meningkat hingga esok hari atau saat perayaan Idul Adha berlangsung.
"Dari pengalaman tahun lalu, saat Hari Idul Adha, saat sore hari atau malam, pembeli masih banyak. Soalnya kan suka langsung bakar-bakar sate gitu. Kalau enggak ya hari berikutnya," ujarnya.
ANTARA