Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian umat Islam di Indonesia tengah merayakan Idul Adha 1444 Hijriah pada 29 Juni 2023 ini sesuai penetapan pemerintah dan sebagian lagi sudah merayakan sehari sebelumnya. Ahli Gizi di RSUD Kota Tangerang, Lia Efritanurika, mengatakan menyantap daging kurban saat Idul Adha dengan olahan apapun boleh saja sebagai sumber protein hewani tetapi harus ditambahkan protein nabati di piring yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dalam satu piring atau satu porsi ketika menyantap daging kurban pastikan ada protein nabati untuk menyeimbangkan gizi. Contohnya, tahu, tempe, dan tumis sayur. Atau, olah daging menjadi sup dengan tambahan wortel, tomat, dan sayur-mayur lainnya," kata Lia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain melengkapi dengan sayur-mayur, ia menyarankan untuk memperhatikan penggunaan santan, minyak, atau margarin tidak berlebihan saat mengolah daging kurban. Kemudian, disarankan pula membuang bagian lemak pada daging untuk mengurangi konsumsi lemak berlebih.
"Usahakan untuk menggunakan hanya bagian merah saja tanpa ada lemak atau sedikit lemak," sarannya.
Kurangi santan dan minyak
Lia mengingatkan penggunaan santan, minyak, atau margarin secara berlebihan akan menambahkan kadar lemak dalam pengolahan daging. "Gunakan santan, minyak, atau margarin secukupnya," ujarnya.
Lia juga mengimbau masyarakat di wilayah kerjanya tetap bijak dalam mengolah daging kurban serta memperhatikan asupan gizi yang seimbang saat menyantapnya.
"Mari pastikan apa yang kita konsumsi tidak hanya mengenyangkan tetapi juga bergizi dan bermanfaat untuk tubuh agar kita tetap beraktivitas dengan maksimal. Jangan lupa juga untuk tetap mengonsumsi buah-buahan, minum air mineral dengan cukup, dan berolahraga," imbaunya.
Pilihan Editor: Pilihan Olahan Daging Kurban, Coba Resep Sate Gebug