Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Indeks Literasi Digital Indonesia Sebesar 3,47, Artinya...

Indonesia memiliki nilai indeks literasi digital sebesar 3,47 dari rentang indeks satu sampai empat.

11 November 2021 | 10.38 WIB

Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com
Perbesar
Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Survei status literasi digital dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2020 menunjukkan Indonesia memiliki nilai indeks literasi digital sebesar 3,47 dari rentang indeks satu sampai empat. Ini adalah penilaian indeks literasi yang mengacu pada kerangka digital sebuah negara dari UNESCO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bonifasius W. Pudjianto mengatakan, nilai indeks tersebut menunjukkan Indonesia berada dalam kategori literasi digital tingkat sedang dan belum mencapai status literasi yang baik. "Kita semua yang mesti menjadi pahlawan digital dalam meningkatkan literasi digital masyarakat," kata Bonifasius dalam jumpa virtual "Peluncuran Ruang Literasi Digital: Kolaborasi Ruangguru dan Kemenkominfo" pada Rabu, 10 November 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bonifasius menjelaskan, akses internet di Indonesia kini semakin cepat, terjangkau, dan merata. Pada awal 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta atau 73,7 persen dari total jumlah penduduk. Sayangnya, meningkatnya penetrasi internet belum diikuti kemampuan literasi digital masyarakat, sehingga memberikan tantangan yang besar di balik banyaknya efek positif yang dihadirkan oleh teknologi digital.

Artinya, menurut Bonifasius, perlu penguatan dalam empat pilar literasi digital. Empat pilar itu adalah kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. "Kita semua berusaha supaya pemanfaatkan teknologi informasi menjadi lebih aman, beretika, dan berbudaya di masyarakat," ujarnya.

Beberapa dampak negatif dari kurangnya literasi digital antara lain maraknya penyebaran berita bohong (hoaks), penipuan daring, perundungan siber, ujaran kebencian, hingga radikalisme. Literasi digital, Bonifasius melanjutkan, menjadi kunci utama untuk mempercepat pengembangan sumber daya manusia yang cakap memanfaatkan internet.

Pendiri dan Direktur Operasional Ruangguru, Iman Usman mengatakan, bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ruangguru meluncurkan platform belajar daring, Ruang Literasi Digital untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Ruang Literasi Digital berisi puluhan konten video edukatif yang dapat diakses secara gratis supaya masyarakat dapat bermedia digital dengan lebih cakap, aman, etis, dan berbudaya.

Baca juga:
Ketua PKK Pusat Ajak Masyarakat Melek Literasi Digital

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus