Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Jalan Tol Cigatas Tahap 1 Ditargetkan Beroperasi 2024

Pembangunan jalan tol Cigatas tahap I ditargetkan beroperasi lima tahun lagi.

25 September 2019 | 18.33 WIB

Pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek di KM 13, Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 22 September 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi
Perbesar
Pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek di KM 13, Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 22 September 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR, Hedy Rahadian mengatakan, rencana pembangunan jalan tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya atau tol Cigatas ditargetkan beroperasi 2024. “Kami punya target tahap 1sampai Tasikmalaya bisa beroperasi pada 2024. Berdasarkan target itu kami harus segera proses persiapan ini selesai, persiapan dokumen, terutama trase,” kata dia setelah rapat bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Rabu, 25 September 2019.

Hedy mengatakan, rapat bersama gubernur dan perwakilan daerah-daerah yang dilintasi rencana jalan tol Cigatas membahas soal kepastian trase dan akses pintu tol. “Jadi kami ketemu dengan difasiltiasi oleh Pak Gubernur, untuk memastikan trase ini sudah fix dan aksesnya,” kata dia.

Hedy mengklaim, secepatnya dalam satu minggu ini trase dan akses tol rampung. “Ada beberapa minor isu saya kira. Tapi kita sudah ketemu, sudah ada titik temunya. Insya Allah dalam seminggu ini bisa diselesaikan,” kata dia.

Dia mencontohkan, Kementerian PUPR setuju dengan Kabupaten Bandung untuk membuka akses tol jalan tol Cigatas Tahap 1 di Majalaya, Kabupaten Bandung. Tersisa tinggal dibahas detilnya. “Sekarang sudah ketemua harus di bagaimanakan. Pasti dibuka di Majalaya. Cuma dibukanya di mana, seperti apa itu masalahnya,” kata Hedy.

Hedy mengatakan, di Garut juga disepakati untuk membuka akses tol di 2 lokasi. Tasikmalaya juga menyepakati pintu di ujung jalan tol tersebut. “Garut ada dua. Satu di Tarogong, dan satu lagi di selatan (kota) Garutnya. Di Tasikmalaya kita masuk ke Jalan Lingkar Tasik, di Tasik Selatan,” kata dia.  

Hedy mengatakan, pembiayaan pembangunan Jalan Tol Cigatas Tahap 1 dari Gedebage Kota Badung sampai Tasikmalaya sepanjang 90 kilometer menggunakan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha). “Ini kan investasi KPBU. Pembebasan lahan smentara ini menjadi beban pemerintah. Sementara arahanya sepeti itu,” kata dia.

Biaya membangun Jalan Tol Cigatas Tahap 1 ditaksir mencapai Rp 60 triliun, sekitar Rp 20 triliun dari jumlah tersebut untuk pembebasan lahan.

Hedy mengatakan, kendati masih menunggu kepastian trase dan pintu tol tersebut, pemerintah sudah mengirimkan usulan Penetapan Lokasi (Penlok) Tahap 1 untuk Jalan Tol CIgatas Tahap 1. “Penlok  Tahap 1 usulannya sudah kita sampaikan. Usulan yang sudah itu sampai Majalaya. Karena tadi, aksesnya masih ada yang belum sepakat, makanya kita ketemu sekarang dalam rangka itu,” kata dia.

Hedy mengatakan, pembebasan lahan akan dimulai secepatnya setelah dokumen Penlok jalan tol Cigatas Tahap 1 rampung. Perkiraan pembebasan lahan membutuhkan waktu 2 tahun. “Paling lambat 2 tahun sejak Penlok disetujui,” kata dia.

Jalan tol Cigatas akan dimulai dari PIntu Tol Purbaleunyi di KM 149 di daerah Gedebage, Kota Bandung. Pembangunan jalan tol tersebut dibagi dalam dua tahap. Tahap 1 Gedebage-Tasikmalaya sepanjang 95,2 kilomter dan Tahap 2 Tasikmalaya-Cilacap 111 kilometer. “Dimulai dari Gedebage di akses exit (Tol Purbaleunyi) menuju Stadion GBLA. Itu sudah ada tapi belum di fungsionalkan karena harus dibereskan sampai ke Sukarno-Hatta,” kata Hedy.

Kepala Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang Jawa Barat, A Koswara mengatakan, dalam rapat itu sejumlah daerah mengirim usulan termasuk provinsi Jawa Barat. Kabupaten Bandung misalnya meminta pintu tol berada di Majalaya. “Bandung itu tadi supaya di integrasikan dengan rencana jalan lingkar Kabupaten Bandung di Majalaya. Garut dia punya rencana pengembangan pusat pemerintahan, itu terkena jalur tolnya, itu diminta di evaluasi lagi. Itu di Banyuresmi (Garut),” kata dia, Rabu, 25 September 2019.

Koswara mengatakan, kesepakatan yang sudah di ambil masih akan dibahas detilnya. “Mereka punya jadwal Desember 2019 itu harus sudah proses lelang investasinya,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus