Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kejar Target Swasembada Pangan, Menteri PU Bakal Fokus Urus Irigasi dan Bendungan

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kementeriannya bakal berfokus pada penyediaan infrastruktur pendukung swasembada pangan.

8 Desember 2024 | 16.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo ketika ditemui usai rapat kerja di Komisi V DPR RI, Selasa, 3 Desember 2024. TEMPO/Riri Rahayu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan kementeriannya bakal berfokus pada penyediaan infrastruktur pendukung swasembada pangan. Dody mengatakan telah berkoordinasi dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Keduanya juga menggelar rapat pada Kamis, 5 Desember 2024 di Kantor Kementerian Pertanian.

“Kami fokusnya di (jaringan) irigasi dan menyelesaikann bendungan yang tersisa (masih tahap konstruksi) untuk 2025, 2026,” kata Dody kepada wartawan di Kementerian PU, Jumat, 6 Desember 2024.

Untuk itu, Dody mengatakan kementeriannya menyiapkan anggaran setidaknya Rp 12 triliun pada 2025. Hal ini seiring luas tanam yang bakal diperluas menjadi 2,3 juta hektare pada tahun depan.

Adapun Presiden Prabowo Subianto semula menargetkan swasembada pangan pada 2028. Namun kemudian, dipercepat setahun. Target ini sebelumnya disampaikan oleh Prabowo dalam agenda G20 di Brasil maupun dalam KTT APEC di Peru.

Seiring dengan target tersebut, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogja mengatakan Kementerian PU akan meningkatkan luas tanam melalui optimalisasi indeks pertanaman (IP) pada 2025. Salah satunya kata dia, dengan penyediaan air irigasi dari bendungan eksisting dengan tergaet 8.994 hektare.

Pihaknya juga menargetkan peningkatan luas tanam yang dilakukan di daerah irigasi (DI) dari bendungan baru seluas 74.778 hektare melalui rehabilitasi DI yang dikelola pemerintah pusat;, 43.975 hektare melalui rehabilitasi DI provinsi dan kabupaten/kota melalui dana alokasi khusus (DAK); dan 133.100 hektare melalui rehabilitasi daerah irigasi desa/masyarakat melalui P3-TGAI.

“Sehingga, total 483.563 Ha penambahan luas tanam di daerah irigasi yang ditargetkan oleh Ditjen SDA pada 2025,” ujar Bob Arthur melalui keterangan tertulis, Kamis, 5 Desember 2024.

Bob Arthur mengatakan penambahan penambahan luas tanam juga dilakukan melalui dukungan terhadap optimalisasi lahan (Oplah) dan pompanisasi. Ia mengatakan angka ini bertambah bila digabungkan dengan target penambahan luas tanam melalui dukungan terhadap Oplah seluas 851.017 hektare dan melalui pompanisasi seluas 1.000.000 hekktare.

“Total penambahan luas tanam yang ditargetkan oleh Ditjen SDA pada  2025 adalah seluas 2.334.580 hektare,” ujarnya.

Adapun Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Moh. Arief Cahyono mengatakan program swasembada pangan dikerjakan oleh kementeriannya sebagai pengendali produksi dari hulu sampai hilir. Namun, program itu tetap satu komando.

“Komandonya siapa, yaitu Presiden,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Jumat, 6 Desember 2024.

Sebagai pengendali hulu hingga hilir pertanian, Arief mengatakan, Kementan menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga lain, yakni Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, dan TNI serta Polri.

“Kami di Kementan tidak bisa berjalan sendiri, tetapi ini adalah upaya bersama yang melibatkan kementerian dan lembaga lainnya,” kata Arief.

Pilihan Editor: Kementan: Program Swasembada Pangan Satu Komando di Bawah Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus