Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Laba Bersih Bank BTPN Kuartal III 2023 Turun 13 Persen

Tambah pencadangan kredit pada 2023 senilai Rp 608 miliar, laba bersih Bank BTPN turun 13 persen secara tahunan.

10 Desember 2023 | 15.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Layanan di Bank BTPN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank BTPN Tbk mencatat perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,09 miliar pada kuartal III 2023 atau per September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakn angka ini turun 13 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sebelumnya, laba bersih perusahaan berada di level Rp 2,42 triliun per September 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penurunan laba ini disebabkan oleh adanya penambahan pencadangan kredit pada 2023 senilai Rp 608 miliar, sebagai bagian dari antisipasi Bank terkait proses restrukturisasi nasabah korporasi. Bertambahnya pencadangan kredit ini juga dilakukan sebagai bagian dari upaya mitigasi dari berakhirnya kebijakan stimulus Covid-19 dari pemerintah.

“Banyak tantangan yang dihadapi industri perbankan Indonesia di sepanjang 2023 dengan meningkatnya suku bunga, diantaranya dan ketidakpastian global lainnya. Namun, kami bersyukur Bank BTPN tetap mampu mencatatkan hasil kinerja positif sepanjang tahun 2023 ini,” ujar Henoch dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 10 Desember 2023. 

Dalam laporannya, Bank BTPN mencatat pertumbuhan positif dengan meningkatnya pendapatan bunga, pendapatan bunga bersih, dan margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM).

Tercatat, pendapatan bunga tumbuh sebesar 23 persen (yoy) menjadi Rp 14,04 miliar, sementara pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp 8,99 miliar, atau naik 4 persen di tengah kenaikan suku bunga. NIM tercatat sebesar 6,44 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 6,36 persen.

Dari sisi pertumbuhan kredit, segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan syariah tercatat masing masing meningkat sebesar 21 persen (yoy) dan 5 persen (yoy). Total kredit yang disalurkan oleh Bank BTPN per akhir September 2023 meningkat sebesar 3,2 persen YTD di posisi Rp 150,8 triliun. Sementara total aset mencapai Rp 195,84 triliun.

“Pertumbuhan kredit sejatinya sudah ditargetkan oleh masing-masing bank sesuai arahan dari regulator, baik Bank Indonesia maupun OJK,” tutur Henoch. Dia juga berharap agar pada 2024 mendatang Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap bertumbuh sebagai salah satu faktor menunjang pertumbuhan kredit di perbankan, mengimbangi persentase yang telah ditetapkan regulator. 

Lebih lanjut, Bank BTPN senantiasa berkomitmen menjaga kualitas kredit agar tetap baik. Hal itu terlihat dari rasio gross non-performing loan (NPL) Bank yang berada di level 1,47 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,4 persen pada akhir September 2023.

Bank BTPN juga berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan untuk berada di tingkat yang sehat, dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) mencapai 210,80 persen dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) di 120,31 persen pada 30 September 2023. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di level yang kuat yakni 29,8 persen.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus