Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Laba Bersih BSI Tumbuh 22,83 Persen jadi Rp 7,01 Triliun

Laba BSI itu naik bila dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 5,7 triliun.

6 Februari 2025 | 19.02 WIB

Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kantor Pusat BSI, Jakarta, Senin, 22 Mei 2023. BSI merombak susunan direksi bidang teknologi informasi dan manajemen risiko dalam RUPS ini tak lama setelah adanya serangan ransomware yang berlangsung berhari-hari. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Direktur Utama BSI Hery Gunardi saat mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Kantor Pusat BSI, Jakarta, Senin, 22 Mei 2023. BSI merombak susunan direksi bidang teknologi informasi dan manajemen risiko dalam RUPS ini tak lama setelah adanya serangan ransomware yang berlangsung berhari-hari. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (Persero) atau BSI membukukan laba bersih sebesar Rp 7,01 triliun sepanjang tahun 2024. Angka tersebut meningkat dari perolehan laba

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyatakan kinerja bank syariah dengan kode saham BRIS ini pada tahun 2024 cukup solid. “Kami buktikan dari tahun ke tahun pertumbuhan kinerja kami sangat baik, sementara kami juga sadar bahwa kondisi keuangan makro dan juga mikro yang cukup menantang,” ujar Hery dalam pemaparan kinerja BSI yang digelar secara daring pada Kamis, 6 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hery menerangkan, BSI mencetak laba sebesar Rp 6,2 triliun pada bulan November 2024, atau tumbuh 21,25 persen. Per Desember 2024, BSI mencatat laba bersih Rp 7,01 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 22,83 persen secara tahunan atau year-on-year.

Peningkatan kinerja BSI ini, ujar Hery, juga ditopang oleh pembiayaan yang tumbuh 15,88 persen secara year-on-year menjadi Rp 278 triliun. “Fee-based income juga mengalami pertumbuhan dan pertumbuhannya cukup fantastis, yaitu double digit sebesar 32,58 persen secara year-on-year menjadi sebesar Rp 5,51 triliun,” ucap dia. 

Hery mengungkapkan, sepanjang tahun lalu BSI juga menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sejumlah Rp 327 triliun, atau meningkat 11,46 persen secara tahunan. Dari angka tersebut, komposisi dana murah atau current account saving account (CASA) BSI tercatat mencapai Rp 197 triliun pada akhir tahun 2024.

Sementara itu, Hery menilai kualitas aset BSI sehat dan terjaga. Aset bank BUMN itu tercatat tumbuh sebesar 15,55 persen dibandingkan total aset pada tahun sebelumnya, menjadi sebesar Rp 409 triliun. “Jadi ini adalah pertama kali BSI memiliki aset lebih dari Rp 400 triliun,” ujar Hery.

Menurut Hery, bisnis BSI sepanjang 2024 tumbuh baik karena didukung oleh strategi new game changer yang berhasil diimplementasikan. “Hal tersebut merupakan kunci pertumbuhan yang sustain,” tuturnya. “Di samping itu juga beberapa inisiatif strategis yang juga sudah membuahkan hasil, misalnya seperti digital platform yang kami miliki dan juga inisiatif lain.”

Ervana Trikarinaputri

Ervana Trikarinaputri

Lulusan program studi Sastra Inggris Universitas Padjadjaran pada 2022. Mengawali karier jurnalistik di Tempo sejak pertengahan 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus