Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Lepas Sebagian Sahamnya di Induk Indomaret, Grup Salim Peroleh Rp 639,13 Miliar

Grup Salim melalui PT Megah Eraraharja pada awal Februari 2022 lalu telah kembali melepas sebagian kepemilikan di induk Indomaret.

9 Februari 2022 | 20.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Grup Salim melalui PT Megah Eraraharja pada awal Februari 2022 lalu telah kembali melepas sebagian kepemilikan di induk Indomaret, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini disampaikan Direktur Megah Eraraharja, Ieneke Santoso, dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Rabu, 9 Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Megah Eraraharja yang merupakan salah satu pengendali Indoritel Makmur Internasional melaporkan telah menjual 209.550.000 atau 209,55 juta saham pada Jumat pekan lalu, 4 Februari 2022.

Saham itu dijual dengan harga Rp 3.050 per lembarnya. Dengan begitu, Megah Eraraharja mengantongi Rp 639.127.500.000 atau sekitar Rp 639,13 miliar dari pelepasan sebagian saham berkode DNET itu.

“Pada tanggal 4 Februari 2022 telah terjadi perubahan jumlah saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. yang kami (Megah Eraraharja) miliki,” tulis Inneke dalam surat bernomor 011/DNET-CS/II/2022 yang ditujukan ke Otoritas Jasa Keuangan dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modalserta Direktur Penilaian Perusahaan tersebut. 

Lewat transaksi penjualan saham itu, Megah Eraraharja kini hanya memiliki 3,56 miliar saham DNET atau 25,13 persen. Angka tersebut turun dari posisi sebelumnya dengan 3,77 miliar saham atau 26,6 persen saham DNET.

Data Bloomberg pada akhir perdagangan Rabu, 9 Februari 2022, menunjukkan saham DNET melemah 0,61 persen atau 20 poin dan parkir di level 3.240. Sementara itu, sepanjang tahun berjalan saham DNET pun telah turun 1,52 persen.

Megah Eraraharja sebelumnya melaporkan penjualan 70 juta lembar saham pada 22 Desember 2020. Saat itu, harga per saham lembar saham sebesar Rp 3.250. Artinya, pada saat itu Megah Eraraharja mengantongi Rp 227,5 miliar dari pelepasan sebagian kepemilikan saham DNET tersebut.

Jumlah saham dan persentase kepemilikan berkurang menjadi 3,77 miliar lembar atau 26,6 persen. “(Tujuan dari transaksi) penjualan saham. (Status kepemilikan) langsung,” tulis Presiden Direktur Megah Eraraharja Adhi Indrawan dalam surat kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan.

Indoritel Makmur Internasional tercatat saat ini memiliki beberapa anak usaha dan entitas asosiasi yakni PT Mega Akses Persada (FiberStar), PT Indomarco Prismatama (Indomaret), PT Fast Food Indonesia Tbk. (KFC), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (Sari Roti).

Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, DNET membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 102,83 persen secara tahunan menjadi Rp 316,51 miliar. Namun pada periode yang sama, laba bersih perusahaan induk Indomaret tersebut anjlok hingga 72,92 persen year on year (yoy) menjadi Rp 71,98 miliar pada kuartal ketiga tahun 2020 itu.

BISNIS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus