Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sragen - Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dimulai pada Senin, 17 Februari 2025. Sebanyak tiga satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di wilayah itu yang mendistribusikan makan bergizi gratis ke sejumlah sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga SPPG itu adalah SPPG Mitra BGN Kodim 0725/Sragen, SPPG Mandiri 01 Gemolong, dan SPPG Mandiri 02 Gemolong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komandan Kodim atau Dandim 0725/Sragen, Letkol. Inf. Ricky Julianto Wuwung mengemukakan kegiatan itu dilakukan untuk mendukung program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam upaya mencapai gizi yang memadai bagi para pelajar.
“Makanan bergizi sangat penting untuk mendukung konsentrasi dan daya tahan tubuh pelajar dalam menjalani aktivitas belajar” ujar Ricky kepada wartawan, Senin, 17 Februari 2025.
Makanan yang disiapkan pada Senin tersebut totalnya sebanyak 5.274 porsi terdiri atas SPPG Mitra BGN Kodim 0725/Sragen yang menyiapkan 1.804 porsi, SPPG Mitra Mandiri 01 Gemolong yang menyiapkan 1.738 porsi, dan SPPG Mitra Mandiri 02 Gemolong yang menyiapkan 1.732 porsi.
Adapun menu yang diberikan telah disesuaikan dengan asupan yang dibutuhkan para siswa dan diolah oleh tim dapur sehat SPPG Kodim Sragen.
“Melalui kegiatan ini diharapkan terciptanya generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan unggul serta berkontribusi pada pencapaian Indonesia Emas 2045,” tutur Dandim.
Tercatat, jumlah siswa yang dilayani di wilayah kota sragen terdiri dari TK/RA sebanyak 160 siswa, TK Kartika III-53 sebanyak 37 siswa, TK Pertiwi sebanyak 37 siswa, TK Pembina sebanyak 86 siswa, SDN 58 Sragen sebanyak 425 siswa, SDN 03 Sragen sebanyak 317 siswa, SDN 15 Sragen sebanyak 167 siswa, SD Kristen Sragen sebanyak 80 siswa, SMPN 4 Sragen sebanyak 655 siswa.
Adapun untuk wilayah Gemolong di SDN 01 Gemolong terdapat 314 siswa, SDN Gemolong 282 siswa, SDN 02 Gemolong 244 siswa, SMPN 3 Gemolong 480 siswa, SMA Muhammadiyah 2 gemolong 316 siswa, SMK Slamet Riyadi 102 siswa, PAUD Bunga Indah 31 anak. Lalu ada TK Nusa Indah dengan 34 anak, TK Zakis Club 100 anak, RA Perwanida 45 anak, SDN2 Kaloran 41siswa, SDN1 Kaloran 92 siswa, SDN3 Ngembat Padas 78 siswa, SDN1 Kwangen 39 siswa.
Berikutnya di SDN1 Ngembat Padas terdapat 73 siswa, MIN 4 429 siawa, MTS Yasin 83 siswa, SMK Sukowati 101siswa, SMK Muhamadiyah 6 sejumlah 366 siswa dan SMK Muhamadiyah 3 sebanyak 220 siswa.
Untuk menu yang di sajikan dari SPPG mitra BGN Kodim Sragen kemarin adalah nasi, tumis buncis dan tahu, ayam saus teriyaki, buah semangka dan susu. Menu makanan SPPG Mitra Mandiri 01 Gemolong berupa nasi putih, ayam fillet tepung, tahu bumbu kuning, ca brokoli wortel, buah jeruk dan susu. Sedangkan menu dari SPPG Mitra Mandiri 02 Gemolong berupa nasi, ayam goreng, tahu bumbu kuning, ca brokoli wortel, dan buah jeruk.
Penjabat Pasiter Kodim 0725/Sragen, Lettu Inf. Sumarno menambahkan pelaksanaan perdana MBG di Sragen terbagi ke dalam 2 sesi. Sesi pertama dilaksanakan mulai pukul 07:30 WIB untuk siswa TK dan SD kelas 1,2,3. Sedangkan sesi kedua dilaksanakan pada pukul 10:30 WIB, untuk siswa SD kelas 4,5,6, SMP dan SMA.
"Untuk yang SPPG BGN itu 10 persennya untuk ibu hamil, menyusui, dan balita," katanya.
Sumarno menambahkan selama satu minggu ke depan tiga SPPG itu hanya akan mengeluarkan 50 persen kekuatan atau memenuhi setengah dari total target penerima. Setelahnya akan dilakukan evaluasi dari Komandan Kodim.
"Pada kesempatan pagi hari ini, untuk pemberian manfaat, masing-masing SPPG sesuaikan dengan setengah kekuatan. Habis nanti, setelah satu minggu, setelah evaluasi dari Komandan Kodim sepenuhnya," katanya.
Menurut Sumarno, kekuatan penuh SPPG nantinya akan mampu menyediakan 3000-3500 porsi makan bergizi untuk siswa TK, SD, SMP, SMA. Sebanyak 10 persennya akan diberikan untuk ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
"Insya Allah, setelah kami ada perintah dari pimpinan, SPPG BGN 01 Sragen dan yang mandiri semua pun klasifikasi tanggung jawab ke Kodim, Pak Dandim itu dilaksanakan terus menerus. Untuk penerima manfaat pun terus menerus. Tidak ada perubahan," katanya.