Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Malang - Salah seorang pelaku usaha yang terdampak kebakaran Malang Plaza, Widodo, mengaku rugi hingga Rp 100 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kerugian kurang lebih mencapai Rp 100 juta. Kios saya berada di lantai dua, habis semuanya," ujar pria berusia 55 tahun ini pada Selasa, 2 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Widodo bercerita telah berjualan pakaian pesta, tas, sepatu dan berbagai jenis pakaian lain di pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari Alun-Alun Kota Malang tersebut selama setahun terakhir. Di Malang Plaza yang terbakar pada Selasa dini hari itu, ia menyewa sebuah kios di lantai dua.
Awalnya ia menerima kabar Malang Plaza terbakar pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Ia tidak langsung mempercayai kabar tersebut.
Namun setelah mengecek ke sana ke mari, Widodo langsung bergegas menuju Malang Plaza dan berusaha menyelamatkan barang-barang miliknya. Namun, pada saat sampai di lokasi, petugas pemadam kebakaran melarang Widodo masuk karena alasan keselamatan.
"Saya langsung ke sana dan mencoba masuk, menyelamatkan yang tersisa. Sama petugas tidak boleh masuk karena alasan keselamatan. Saya kemudian tidak memaksa untuk masuk karena api masih besar," kata Widodo.
Adapun pusat perbelanjaan Malang Plaza terbakar pada Selasa dini hari, 2 Mei 2023, sekitar pukul 00.30 WIB. Pusat perbelanjaan itu adalah salah satu sentra jual beli telepon genggam dan juga terdapat retail pakaian dan bioskop.
Data sementara menunjukkan, di pusat perbelanjaan itu ada kurang lebih sebanyak 63 unit kios yang terbakar. Selain itu, ada juga area pusat perbelanjaan pakaian, bioskop dan tempat berjualan makanan atau pujasera.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno di Kota Malang, Jawa Timur, mengatakan, pihaknya tengah mendata untuk memastikan jumlah pelaku usaha terdampak dan menghitung besaran kerugian akibat kebakaran.
Selanjutnya: "Posko ini kami buka, sampai ada ..."
"Posko ini kami buka, sampai ada instruksi lebih lanjut. Ini bertujuan untuk pendataan, yang nantinya juga akan kami verifikasi dengan pihak manajemen," ujar Prayitno.
Hingga kini tercatat sebanyak 102 orang pelapor yang merupakan para pelaku usaha di Malang Plaza yang terletak di Jalan Agus Salim, Kecamatan Klojen, tersebut. Data itu, menurut Prayitno, bisa terus bertambah.
Dari laporan sementara yang diterima pos pengaduan tersebut, nilai kerugian dari tiap pelaku usaha bervariasi, mulai dari Rp 6 juta hingga Rp 7 miliar. Adapun nilai kerugian terbesar itu berasal dari salah satu kios yang menjual telepon seluler dan alat elektronik.
"Ada satu orang yang memiliki tiga kios. Data itu nanti akan diverifikasi kembali," ujarnya.
Prayitno menjelaskan, proses verifikasi juga termasuk mengecek sisa-sisa kebakaran pada lokasi. Ada sejumlah pelaku usaha memiliki lemari besi untuk penyimpanan, yang diasumsikan telah terbakar sepenuhnya oleh para pemilik.
"Kerugian masih dihitung. Memang agak rumit. Karena pemilik toko handphone, ada yang punya lemari besi. Itu belum dicek apakah masih utuh atau bagaimana," katanya.
Proses pengecekan sisa kebakaran juga baru bisa dilakukan usai tempat kejadian perkara dipastikan aman dan pihak kepolisian selesai melakukan penyelidikan. Polresta Malang Kota menyatakan akan melibatkan laboratorium forensik Polda Jatim untuk mengetahui penyebab kebakaran.
"Kami belum bisa pastikan total kerugian berapa, masih dihitung. Karena setiap pelaku usaha masih melakukan pelaporan jumlah kerugian," ujar Prayitno lebih jauh soal kebakaran Malang Plaza tersebut.
ANTARA
Pilihan Editor: Trans Studio Mal di Makassar Kebakaran, Pengunjung: Berasal dari Salah Satu Spot Foto di Lantai Dua
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini